Thursday, October 25, 2007

Buat Diriku..

Diriku,
Dalam rancak kau menyiram taman hati insan lain,
Kau terlupa membaja taman hatimu sendiri,
Agar ia sentiasa segar dalam hubungan dengan Allah,
Tersentuh dengan daulat-Nya
Merasa terpikul amanah ad-deen ini?
Bukan kerana kau berjemaah,
Namun kerana engkau di bawah perintah-Nya.

Diriku,
Seringkah kau mencari jalan,
Agar hatimu sentiasa lembut halus sentuhannya,
Agar sentiasa sedar akan keagungan-Nya
Insafi kekerdilan, kelemahan, kealpaan & kesilapan dirimu??
Ketahuilah diriku,
Hatimu itu keras, khusyu’mu kurang
Syukur & redhamu tidak banyak kau hadiahkan pada-Nya
Terlalu banyak kurang & salahmu.

Diriku,
Tunaikanlah solatmu dalam khusyu’ & tenang
Muhasabahlah dirimu kala sunyi,
Selamilah kalam-kalam al-Quran yang kau perjuangkan
Padanya ada bekalan
Untuk kau terus menongkah bahtera perjuangan ini

Diriku,
Pada nawafil & amalan sunat
Ada jalan yang hampir untukmu berkasih sayang dengan tuhanmu
Pada qiamullail di keheningan malam
Bersama bisikan doa & munajatmu,
Diiringi esak airmata keinsafan & keikhlasanmu,
Kau akan temui kemanisan taqarrub di bawah duli kebesaran-Nya
Di situ ada bekalnya
Lazimilah awal dirimu dengan al-Ma’thurat
Pasti kau akan mengenali siapa dirimu sebagai da’ie.

Diriku,
Pada tawadhu’, pada ukhwah fillah, pada infaq fi sabilillah,
Pada uzlah muhasabah diri, pada zikir selawat,
Adalah ketenangan dan kekuatanmu.

Diriku,
Ketahuilah bahawa hanya hati yang hidup sahaja
Yang bisa memberikan nafas kepada hati yang mati
Hati yang turut mati tidak mungkin menyembuhkan
Hati yang sakit apatah lagi menghidupkan hati yang mati..?

Diriku,
Amanahlah kau di hadapan manusia
Kerana kedaulatan Tuhanmu
Namun rasailah kekerdilan dirimu
Di hadapan kudrat dan iradat-Nya
PASAKKAN KEYAKINAN UNTUK SATU PERUBAHAN.


"Saidina Ali pernah berkata: Dunia hanyalah di tanganku..tetapi akhirat terletak di hatiku..."

~Aida_Balqis~

Wednesday, October 24, 2007

Bila rindu..

Rindu itu adalah
Anugerah dari Allah
Insan yang berhati nurani
Punyai rasa rindu

Rindu pada kedamaian
Rindu pada ketenangan
Rindukan kesejahteraan
Dan juga kebahagiaan

Orang-orang bertaqwa
Rindu akan kebenaran
Kejujuran dan keikhlasan
Keredhaan Tuhannya

Orang mukmin merindukan
Anak-anak yang soleh
Isteri-isteri solehah
Keluarga bahagia

Para pencinta kebenaran
Rindukan suasana
Masyarakat yang terjalin
Aman dan sejahtera

Merindukan tertegaknya
Kalimah Allah di muka bumi
Dan dalam merindukan
Keampunan Tuhannya

Dan seluruh umat itu
Merindukan cahaya
Yang menyinari kehidupan
Rindu kepada Tuhan


“Memandang ke langit mencari bintang,
Tak jumpa bintang diri meradang;
Bertanya hidayah bilakan datang,
Tak sedar diri lupa mengundang.”





Wassalam wa rahmatullah.

Tuesday, October 23, 2007

Do you care?

It is always there..the unsatisfied feeling inside, the disappointment that I have for myself and towards this reality. Born as a Muslim is the best blessing that Allah has given me..I’m proud of it, proud that I am a Muslim. Proud that when people see me, they will recognize me as a Muslim, proud to carry the name of Islam, proud to be called, to be labeled as a Muslim, to be part of this beautiful ummah. Reflecting my current life, it would not be as easy as said to carry this big responsibility. Living with non-Muslims is completely different from being with Muslims..because most of them do not know what this religion teaches, the prohibitions, the responsibilities, etc. But we have to do whatever it takes to portray the best about this Deen, not making it as pretence but it is merely the truth. However, life is always challenging. You need to smile while your heart..only He knows how rebellious it is towards their lifestyle. How noisy, disgusting, dirty, and everything that you hate..later on you still put a smile on your face. It’s not because you are trying to be a hypochrite, but because you love your Deen, and you know that they might judge it just by looking at the way you live, interact, etc..Most people tend to extract the essence of one religion through the people who practice it..so that’s why one of our tasks is to deal with the misconceptions that people always have for Islam. If you Muslims know how big our responsibility is..you would be more aware of what you are doing, but sadly speaking not many realize it. I am sad of my incapabilities of carrying out this responsibility..but I do hope that He has counted my tiny effort and recorded it as ‘done’. But I just found it so hard to see how other people could just throw away Islam from their hearts. They become so ignorant, and take Islam on-and-off whenever they like. How would you do that? This is so disheartening..and when someone gives you advice, then you want to rebel. You get angry by the concern that people have for you, and pull it the other way around, just to firm your stand. The truth will never be defeated, although you are trying so hard to win your ego and stubbornness. You twisted here and there, or not twisted here and there..but still your actions display the same message. We always ask Him to give us the lights to our souls, to guide our path, to make us the people of Jannah, and prevent us from His great punishments in the Hell..but how much do we understand those prayers..? Should not be just beautiful repertoires..i guess. When people are trying to correct your mistakes, trying to tell you that you are doing wrong..take it as the light that Allah is giving you. If we advise you on something that you enjoy doing, we definitely are not jealous or envy with whatever you have..but instead we feel sorry for you, and we want you to come back. If we ignore you, that’s because sometimes we feel so hard to pamper you and make you happy of having something or doing something that we know is not right. And we don’t know how to say it honestly to you..but if we are able to say it, directly or indirectly, take it easy and don’t get angry. Doesn’t mean that we do not love you..we do. Don’t put your Deen at the same level as other things..because it should be valued more than anything else. If you know the price of it for someone who is struggling to find the right path, then you now know what I mean. Don’t be too proud with what you have, with the way you live, with any advantages that you are bestowed with..because you are never that great, you will never ever be able to live on your own without His rahmah. Just try your best to be grateful, and try you best to please Him, as much as you want to please people or someone dearest to your heart. If most people do something, doesn’t mean that you have to follow. Because that does not mean they are doing the right thing, although they still have something that you can learn from. You are big enough to realize your aims for this life, and know which one can be followed and which one should be gotten rid of. Trust His promise, that every sacrifice for the sake of Allah will get great rewards. Never contemplate doing any wrongdoings, but trust His words and always seek His guidance. If you could give your best and sacrifice a lot to make other people happy; to make your parents happy, to make your siblings happy, to make your friends happy, to make your husband/wife happy..because you love them sooo much, and they have done a lot for you..why couldn’t you do the same for Him?? He has done greater and greater work for you, gave you the things that you wanted, things that you longed for. He even gives you the blessings that you never asked for..don’t you think that He deserves more than anyone else? You asked Him to make you pass the exams, and He gave it. You asked Him to give you good health..and alhamdulillah you don’t suffer any diseases. You asked Him to give you happiness..and alhamdulillah you are living in a happy family. You asked Him to allow you to further your studies oversea, and alhamdulillah now that you are here. You asked Him to give you guidance, and now He is providing you the way to His Jannah..but why you don’t want to take it?? I don’t mind if someone wants to get angry with me or keeps unpleasant feelings for me, because honestly I’m not too keen of having a friendship that based on things like that. I would just happy to leave it, if that is the best thing to do. There are still lots of people out there that know the values of friendship, and have the same ‘fikrah’ with me..inshaAllah. And I would happy to go for it..=)




“The most unwise person is someone who is trying to get away from His guidance”



p/s: reminding myself through my words.. Wassalam wa rahmatullah.

Monday, October 22, 2007

SENYUM

Manis wajah mu ku lihat di sana
Apa rahsia yang tersirat
Tapi zahirnya dapat ku lihat
Mesra wajahmu dengan senyuman
Senyuman…senyuman

Senyum tanda mesra
Senyum tanda sayang
Senyumlah sedekah yang paling mudah
Senyum di waktu susah
Tanda ketabahan
Senyuman itu tanda keimanan
Senyumlah senyumlah senyumlah senyumlah

Hati yang gundah terasa senang
Bila melihat senyum hatikan tenang
Tapi senyumlah seikhlas hati
Senyuman dari hati jatuh ke hati

Senyumlah senyumlah
Senyumlah seperti Rasulullah
Senyumnya bersinar dengan cahaya
Senyumlah kita hanya kerana Allah
Itulah senyuman bersedekah

Senyumlah senyumlah senyumlah senyumlah
Itulah sedekah paling mudah
Tiada terasa terhutang budi
Ikat persahabatan antara kita
Tapi senyum jangan disalah guna
Senyumlah senyumlah senyumlah senyumlah

Senyuman penawar duka
Senyuman penyejuk hati


anak-anak itik ni sangat comel..=)

Sabda Rasulullah saw:
"Wahai manusia, laksanakanlah amalan-amalan menurut kemampuan kamu. Sesungguhnya Allah tidak akan bosan sebelum kamu merasa bosan. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah ialah amalan yang ringan namun berterusan." (Hadis Riwayat Muslim).


Wassalam wa rahmatullah.

Saturday, October 20, 2007

-LoVe-

Love is not new, but old.
Many stories of the untold.
Love is a kind act,
Not a mystery, but a fact.

It can be displayed in heart and mind,
But yet, so hard to find.
It can be displayed in a matter of truth,
And still not understandable in our youth.

Love can be the lending of a hand,
Or the harsh words of a command.
Those harsh words are of care,
Not to make life unfair.

Love can take many forms,
And can survive many storms.
It has survived endurance, tests of the past,
Far beyond souls of the last.

Love has brought many together,
Short to last, some forever.
It has brought tears and shame,
But neither side to blame.

The union of two is a spiritual bond,
Some comprehend, some it's beyond.
Those that stay to see the light,
Have earned their keep and won the fight.

Love is never right or wrong,
The words are heard in every song.
Some still seek what they cannot find,
For it is not there, but in the mind.

-Dennis Helsby-

People writes wonders about love. But have they ever seek the source of it? Where does it orginates from? Love is simply a gift from Allah SWT to all His wonder creature :) Seek True Love from Allah SWT.

And of mankind are some who take (for worship) others besides Allâh as rivals (to Allâh). They love them as they love Allâh. But those who believe, love Allâh more (than anything else). If only, those who do wrong could see, when they will see the torment, that all power belongs to Allâh and that Allâh is Severe in punishment [2:165].

" If Allah loves someone He calls Gabriel (the angel) and says: I love so-and-so, so you love him. Gabriel loves him, and calls the other angels in Heaven to love that person. They love him, then his love will be made upon earth, and he becomes loved. And if Allah hates someone He calls Gabriel and says: I hate so-and-so and you hate him. Gabriel hates him and calls the angels in Heaven and says: Allah hates so-and-so, so you all hate him. They all hate him, and his hatred is made upon earth and he becomes hated." (Muslim)

"If Allah is your protector, none can overcome you, and if He forsakes you, then who can help you? Trust Allah and have faith in His sovereign power" [Qur' an, Al-Imran, Surah 3:160]



p/s: to my dear sisters, If love brings you happiness, then I would be happy for you. But I would be much happier if it is nurtured and nourished in a right permissible way..=)

Wassalam wa rahmatullah.

Friday, October 19, 2007

Hadirlah cinta-Mu..

Dia hadir lagi..
Sebenarnya Dia tidak pernah pergi,
cuma hati ini yang sentiasa lari..

Dia ada..setiap masa
Tiada walau sesaat pun terlepas dari pengetahuan dan perhatian-Nya..
Dia sentiasa tahu..Dia nampak
segala yang tak terlihat oleh mata

Dia menyaksikan saat perjalanan hidup ini
Terkadang jatuh tersungkur tak mampu untuk bangun
Terkadang terlalu megah berlari..
mengejar kenikmatan dan keseronokan dunia

Dia memahami setiap liku hidup yang dijalani..
setiap kelemahan dan kekurangan yang menempel pada diri
yang seringkali menjadi duri-duri di hati

Dia tahu setiap keresahan yang tersimpan
nampak setiap kegelisahan yang disembunyikan
faham setiap rasa yang sukar ditafsirkan..

Saat keseorangan..Dia hadir menemani
Saat kebuntuan..Dia tunjukkan jalan penyelesaian
Saat keletihan..Dia tiupkan kekuatan dan semangat
Saat kesuntukan..Dia hadir memberikan bantuan
Agar diri ini kan mampu bertahan
Agar diri ini mampu untuk meneruskan sisa-sisa perjuangan

Namun diri ini sedar
Dosa tidak terhitung banyaknya..
Kekufuran..kealpaan..kedegilan.
Terasa tidak layak berpijak di Bumi-Nya
..menikmati setiap rezeki dan nikmat yang ada

Namun Dia Maha Penyayang..
Walau dosa seluas lautan, tetap dibalas dengan selangit kurniaan
Hanya terpulanglah pada keegoan diri
Ingin menikmatinya dalam redha
Atau memilih untuk selesa dengan murka-Nya

Di kala diuji..cepat benar diri tersasar
Hilang pergi segala pertimbangan
Gambaran lemahnya iman
mudah tewas dengan sekecil dugaan

Saat ini..terasa teramat terharu
Dengan kasih sayang dan didikan dari-Nya
Rasa tidak layak untuk menerimanya
Kerana diri terlalu banyak pincangnya
hanya Dia yang selama ini menutupi keaiban-keaiban diri

Ada nikmat yang semakin berlalu..relakanlah
Ada ukhwah yang semakin pudar..
Ada perpisahan yang bakal menjemput..
Ada perjuangan yang bakal ditempuh..
Ada pengorbanan yang harus dilakukan..
Ada ketetapan yang harus diredhai..

Namun,
Ada perkembangan yang harus disyukuri,
Ada kasih sayang yang hadir di hati,
Ada silaturrahim yang mewarnai,
Ada ketenangan yang mengisi..
Dan ada cinta yang ingin dicari..
Cinta yang Maha Satu,
yang sentiasa ada tatkala yang lain tiada,
yang sentiasa memahami tatkala yang lain sukar menafsir maksud hati,
yang boleh digantungkan setiap harapan dan sandaran,
yang sentiasa mendengar luahan isi hati,
yang mampu memberi semangat dan kekuatan,
yang mampu menolong di saat sukar,
Cinta-Nya yang sejati dan abadi..
tiada yang lain lagi.


Selingan: Selamat Hari Lahir buat rakan seperjuangan, Aufa a.k.a kak lang 58 (?)..=D. Semoga sentiasa dalam rahmat, perlindungan, petunjuk dan kasih sayang Ilahi..n all the best!!

Wassalam wa rahmatullah.

Thursday, October 18, 2007

When it is over..

We claim to be Muslims, we claim to believe in Allah, but do we really believe in it with a firm heart, or is it just something we say? We claim to "believe" in the Unseen God, but we see the harmful effects of drinking, clubbing and smoking, yet we don't avoid them. Ask yourselves that if we don't even believe in what can be seen, do we really believe in the Unseen? Just "believing" in the existence of Allah does not make us Muslims, Shaitaan also, by the way, "believes" in Allah. We must act like Muslims also.

We must also do in actions that what we say in words and that what we know in thoughts. We say we're Muslims, but are we really? He is not a true Muslim whose hands and tongue are violent. Several of us stopped cursing and backbiting and lying during the month of Ramadan, but now what? Since Ramadhan is over, should we return to those faults?
Are we Muslims only in Ramadhan???

Every Muslim is to pray 5 times a day, every day, no exceptions. Several of us did that very promptly during Ramadan. Now that Ramadan is over, now what? Should we give up those prayers just because Ramadhan is over?
Are we Muslims only in Ramadhan???

We made du'a(s) because we understood that indeed it is Allah who listens and grants. We sought forgiveness from Allah because we realized our faults and felt guilty. We improved our conducts and lowered our voices and controlled our tempers because we realized that a Muslim is he whose actions represent peace and nobility. Now that Ramadhan is over, will we go back to our same old self?
Are we Muslims only in Ramadhan???

We tried our best to close our ears to that which was not permissible to hear, we tried our best to stop our tongues at times when we were about to say something which we are not allowed to say, we tried our best to lower our gazes at sights which we are not allowed to see. Now that Ramadhan is over, do those things become permissible to us?
Are we Muslims only in Ramadhan???

We refrained from going to clubs and watching movies and listening to songs & musics during Ramadan because we realized these attributes do not represent Muslims. Now that Ramadhan is over, should we return to our previous lifestyle?
Are we Muslims only in Ramadhan???

We were awake at nights, not spending time in clubs, watching TV's or with friends, but instead we were awake at nights to do ibaadat for the Will and Pleasure of Allah. Now that Ramadhan is over, are we relieved of our responsibilities?
Are we Muslims only in Ramadhan???

We refrained from dawn to dusk, not only from the Haraam, but also the Halaal. The purpose of this abstinence was to create patience and virtue, and realize that if you want you can even stay away from the Halaal, so why can you not avoid the Haraam? Sure you can. You just need the will. Now that Ramadhan is over, can we go back to eating, talking, watching, doing, and thinking Haraam?
Are we Muslims only in Ramadhan??????


p/s: jazakillahu khayr..(peringatan untuk diri sendiri yang sentiasa leka dan alpa).

Wassalam wa rahmatullah.

Tuesday, October 16, 2007

1,2,3,4

Satu..kasih nan abadi
Tiada tandingi Dia yang satu
Dua..sayang berpanjangan
Membawa ke syurga kasihnya ibu

Tiga..lapar dan dahaga
Rela berpayahan setianya ayah
Empat..mudah kau ketemu

Berhati selalu beza antara
Kasih dan kekasih

Ibu ku ingat dahulu
Menyisir rambut ku kemas selalu
Ayah menghantar ke sekolah
Bergunalah ilmu bila dewasa

Sayang dengar lagu ini
Untuk kau sandarkan buat pedoman
Jangan manis terus ditelan
Pahit terus dibuang..itu bidalan
Harus kau renungkan

Andai kau beroleh bahagia
Ingat itu bukan untuk selamanya
Andai kau dalam sengsara
Ingat itu bukan untuk selamanya
Hidup ini sementara
Hidup ini sementara

By Aris Ariwatan





Wassalam wa rahmatullah.

Saturday, October 13, 2007

Amalan yang terbalik?

Marilah kita bermuhasabah atau menilai dan menghitung kembali tentang amalan harian kita. Kadang-kadang kita akan dapati amalan kita adalah terbalik atau bertentangan dari apa yang patut dilakukan dan dituntut oleh Islam. Mungkin kita tidak sedar atau telah dilalaikan atau terikut-ikut dengan budaya hidup orang lain. Perhatikan apa yang dipaparkan di bawah sebagai contoh amalan yang terbalik:-

1. Amalan kenduri arwah beberapa malam yang dilakukan oleh keluarga si mati selepas sesuatu kematian (malam pertama, kedua, ketiga, ketujuh dan seterusnya) adalah terbalik dari apa yang dianjurkan oleh Rasulullah s.a.w. di mana Rasulullah s.a.w. telah menganjurkan jiran tetangga memasak makanan untuk keluarga si mati untuk meringankan kesusahan dan kesedihan mereka. Keluarga tersebut telah ditimpa kesedihan, terpaksa pula menyedia makanan dan belanja untuk mereka yang datang membaca tahlil. Tidakkah mereka yang hadir makan kenduri tersebut khuatir kalau-kalau mereka termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh si mati atau harta peninggalan si mati yang belum dibahagikan kepada yang berhak menurut Islam?

2. Kalau hadir ke kenduri walimatul urus (kenduri kahwin) orang kerap salam berisi (hadiah wang yang diberi semasa bersalam). Kalau tak ada duit nak dikepit dalam tangan, maka segan ia nak pergi makan kenduri. Tetapi kalau ia menziarah orang mati, tidak segan pula salam tak berisi. Sepatutnya kalau menziarah keluarga si matilah kita patut memberi sedekah. Kalau ke kenduri kahwin, tak bagi pun tak apa kerana tuan rumah panggil untuk diberi makan bukan untuk ia menambah pendapatan.

3. Ketika menghadiri majlis pemimpin negara kita berpakaian cantik kemas dan segak tetapi bila mengadap Allah baik di rumah maupun di masjid, pakaian lebih kurang saja bahkan ada yang tak berbaju. Tidakkah ini suatu perbuatan yang terbalik.

4. Kalau menjadi tetamu di rumah orang dan diberi jamuan, kita rasa segan nak makan sampai habis apa yang dihidangkan kerana rasa segan dan malu, sedangkan yang dituntut dibanyakkan makan dan dihabiskan apa yang dihidang supaya tuan rumah rasa gembira dan tidak membazir.

5. Kalau bersolat sunat di masjid amat rajin, tapi kalau di rumah,sangat malas. Sedangkan sebaik-baiknya solat sunat banyak dilakukan di rumah seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah s.a.w. untuk mengelakkan rasa riak.

6. Bulan puasa adalah bulan mendidik nafsu termasuk nafsu makan yang berlebihan tetapi kebanyakan orang mengaku bahawa dalam carta perbelanjaansetiap rumah orang Islam akan kita dapati perbelanjaan di bulan puasa adalah yang tertinggi dalam setahun. Sedangkan sepatutnya perbelanjaan di bulan puasa yang terendah. Bukankah terbalik amalan kita?

7. Kalau nak mengerjakan haji, kebanyakan orang akan membuat kenduri sebelum bertolak ke Mekah dan apabila balik dari Mekah tak buat kenduri pun.Anjuran berkenduri dalam Islam antaranya ialah kerana selamat dari bermusafir, maka dibuat kenduri, bukan kerana nak bermusafir, maka dibuat kenduri.Bukankah amalan ini terbalik? Atau kita mempunyai tujuan lain.

8. Semua ibubapa amat bimbang kalau-kalau anak mereka gagal dalam periksa. Maka dihantarlah ke kelas tuisyen walau pun banyak belanjanya. Tapi kalau anak tak boleh baca Quran atau solat, tak bimbang pula bahkan tak mahu hantar tuisyen baca Quran atau kelas khas mempelajari Islam. Kalau guru tuisyen sanggup dibayar sebulan RM20.00 satu pelajaran 8 kali hadir tapi kepada Tok Guru Quran nak bayar RM15.00 sebulan 20 kali hadir belajar pun menggeletar tangan. Bukankah terbalik amalan kita? Kita sepatutnya lebih bimbang jika anak tidak dapat baca Al Quran atau bersolat dari tidak lulus periksa.

9. Kalau bekerja mengejar rezeki Allah tak kira siang malam, pagi petang, mesti pergi kerja. Hujan atau ribut tetap diharungi kerana hendak mematuhi peraturan kerja. Tapi ke rumah Allah (masjid) tak hujan, tak panas, tak ribut pun tetap tak datang ke masjid. Sungguh tak malu manusia begini, rezeki Allah diminta tapi nak ke rumahNya segan dan malas.

10. Seorang isteri kalau nak keluar rumah samada dengan suami atau tidak, bukan main lagi berhias. Tetapi kalau duduk di rumah, masyaAllah. Sedangkan yang dituntut seorang isteri itu berhias untuk suaminya, bukan berhias untuk orang lain. Perbuatan amalan yang terbalik ini membuatkan rumahtangga kurang bahagia.

Cukup dengan contoh-contoh di atas. Marilah kita berlapang dada menerima hakikat sebenarnya. Marilah kita beralih kepada kebenaraan agar hidup kita menurut landasan dan ajaran Islam yang sebenar bukan yang digubah mengikutselera kita. Allah yang mencipta kita maka biarlah Allah yang menentukan peraturan hidup kita.

Sabda Rasullullah SAW: "Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat."(Riwayat Bukhari)



Selamat Hari Raya Eidulfitri & Maaf Zahir dan Batin..



Wassalam wa rahmatullah.

Friday, October 12, 2007

-Menghibur Hati-

MENCARI KETENANGAN JIWA

(Irsyad Hukum Di Pelita, Bilangan 99, Jabatan Mufti Brunei)

Bismillah, Walhamdulillah Wassalatu Wassalamu`Ala Rasulillah, Wa'ala Aalihie Wasahbihie Waman Walaah

Berbagai cara dan bentuk usaha manusia dalam mencari ketenangan jiwa. Ada antara mereka yang mencari ketenangan jiwa itu dengan melancong, makan angin, bersukan, merekaseni melukis dan sebagainya.

Ada pula sebilangan orang mendapat kelapangan hati dan terhibur dengan cara bergaul dengan manusia, berinteraksi sesama mereka serta melihat keindahan alam. Ada juga yang mencari ketenangan jiwa itu dengan beribadat seperti membaca Al-Qur‘an, berzikir, bersembahyang dan sebagainya.

Tanpa ketenangan jiwa manusia akan menghadapi banyak risiko bahkan ia akan mendatangkan penyakit jiwa seperti rungsing, resah gelisah dan yang lebih parah lagi kemungkinan besar boleh menyebabkan seseorang itu tidak dapat membuat pertimbangan.

Dalam mencari ketenangan jiwa seseorang itu hendaklah berpandukan syarak supaya ia jangan terbabas. Ketenangan jika dengan melalui permainan, bersuka ria, dengan lagu-lagu, musik, tari menari, berpesta karaoke atau seumpamanya hanyalah bersifat sementara, bahkan akibatnya akan bertambah-tambah parah. Hanya masa sahaja yang akan menentukannya.

Sudah menjadi fitrah manusia suka berhibur dengan kesenangan dunia seperti bersenang-senang dengan kemewahan, harta benda, anak-pinak, bermain, makan minum, pakai dan sebagainya. Bahkan kehidupan dunia juga merupakan pentas permainan dan hiburan bagi manusia. Firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala yang tafsirnya :

“Dan tidak (dinamakan) kehidupan dunia melainkan permainan yang sia-sia dan hiburan yang melalaikan”. (Surah Al-An‘am: 32)

FirmanNya lagi yang tafsirnya :

“Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaanNya dan rahmatNya, bahawa Dia menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki) isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikanNya di antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan”. (Surah Al-Ruum: 21)

Dengan adanya ketenangan jiwa akan memudahkan seseorang itu mengingati Allah dan melakukan ibadat kepadaNya kerana tujuan asal manusia itu diciptakan ialah untuk sentiasa menyembah Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Hal ini ditegaskan oleh Allah Subahanahu wa Ta‘ala dalam Al-Qur‘an yang tafsirnya :

“Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepadaKu”(Surah Al-Zariat: 56)

Sebagai orang Islam kita hendaklah memahami jalan-jalan yang mesti diikuti dalam mencari hiburan. Al-Qur‘an ada mengingatkan kita bahawa orang yang mengutamakan perkara-perkara yang sia-sia dan hiburan yang melalaikan, yang menyesatkan dirinya dan menyesatkan orang lain akan mendapat azab yang menghinakan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala yang tafsirnya :

“Dan ada di antara manusia: orang yang memilih serta membelanjakan hartanya kepada cerita-cerita dan perkara-perkara hiburan yang melalaikan; yang berakibat menyesatkan (dirinya dan orang ramai) dari agama Allah dengan tidak berdasarkan sebarang pengetahuan; dan ada pula orang yang menjadikan agama Allah itu sebagai ejek-ejekan; merekalah orang-orang yang akan beroleh azab yang menghinakan”. (Surah Luqman: 6)

Sifat suka kepada hiburan atau permainan yang melalaikan itu adalah antara paradigma orang bukan Islam. Ini digambarkan oleh firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala yang tafsirnya :

“(Orang-orang kafir itu ialah) orang-orang yang menjadikan perkara-perkara ugama mereka sebagai hiburan yang melalaikan dan permainan, dan orang-orang yang telah terpedaya dengan kehidupan dunia (segala kemewahannya dan kelazatannya)”. (Surah Al-A‘raf: 51)

Orang bukan Islam itu lebih menyukai hiburan dunia yang bertapak semata-mata pada nafsu kerana dunia adalah matlamat hidup mereka seperti juga yang digambarkan oleh Al-Qur‘an yang tafsirnya :

"Dan tentulah mereka akan berkata pula: “Tiadalah hidup yang lain selain dari hidup kita di dunia ini, dan tiadalah kita akan dibangkitkan semula sesudah kita mati”. (Surah Al-An‘am: 29)

Sifat hiburan yang mereka sukai itu bukan sahaja melalaikan dan mempesonakan, bahkan lebih banyak membawa kepada perkara-perkara maksiat dan mungkar yang terang-terang menentang kehendak hukum syarak. Apa yang lebih menyedihkan hiburan sedemikian turut menjadi ikutan dan sajian orang-orang Islam yang sepatutnya menolak segala unsur-unsur mungkar dan maksiat itu.

Mereka turut terkeliru dengan pujuk-rayu orang-orang yang bukan Islam yang mempamerkan hiburan-hiburan palsu sebagai jalan untuk menenangkan jiwa. Namun ketenangan itu cuma seketika, selepas itu kesusahan akan datang kerana ia bertunjangkan fantasi, angan-angan dan khayalan semata.

Inilah persepsi yang difahami oleh sebahagian masyarakat sekarang. Sedangkan maksud hiburan itu sendiri lebih luas dari itu. Hiburan bermaksud mencari ketenangan jiwa, dari itu hanya hiburan sejati yang mampu mencapai maksud tersebut.

HIBURAN YANG DIANJURKAN ISLAM

Hiburan sejati ialah hiburan yang bertapak di hati. Ia boleh membawa hati yang tenang. Syarat bagi ketenangan hati itu ialah dengan mengisi keperluan asasinya iaitu iman. Firman Allah Subhanahu wa ta‘ala dalam Al-Qur‘an yang tafsirnya :

“Orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikir kepada Allah. Ketahuilah! Dengan zikir kepada Allah itu, tenang tenteramlah hati manusia”. (Surah Al-Ra‘ad: 28)

Oleh itu orang yang beriman akan mendapat hiburan dengan cara berhubung dengan Allah dengan melaksanakan perintah, kewajipan, melakukan perkara-perkara yang disunatkan seperti zikir, puasa, sedekah dan lain-lain seumpamanya, berinteraksi dengan alam ciptaan Allah, dan menerima segala ketentuan daripada Allah Subhanahu wa Ta‘ala.

Apabila melaksanakan perintah Allah, mereka terhibur kerana merasakan perintah itu datang daripada kekasihnya. Kalau yang menyuruh itu kekasih, tidak ada yang disusahkan bahkan kegembiraan yang akhirnya membawa ketenangan. Mereka rasa seronok dan terhibur dengan ibadah tersebut.

Orang mukmin juga rasa terhibur dengan warna kehidupan yang dicorakkan oleh Allah. Hatinya sentiasa bersangka baik dengan Allah, membuatkannya tidak pernah resah. Apabila diberi nikmat mereka rasa terhibur, lalu bersyukur. Diberi kesusahan, mereka terhibur, lalu bersabar. Mereka yakin dengan firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala yang tafsirnya :

“(Katakanlah wahai orang-orang yang beriman: “Ugama Islam yang kami telah sebati dengannya ialah): Celupan Allah (yang mencorakkan seluruh kehidupan kami dengan corak Islam); dan siapakah yang lebih baik celupannya selain daripada Allah? (Kami tetap percayakan Allah) dan kepadaNyalah kami beribadat”. (Surah Al-Baqarah: 138)

Orang yang beriman juga akan terhibur apabila melihat alam ciptaan Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Mereka merasa tenang, bahagia dan gembira melihat pantai, bukit-bukau, langit, laut dan sebagainya. Melihat, mendengar dan berfikir tentang keindahan itu sudah cukup bagi mereka merasai keindahan alam dan kebesaran penciptaNya. Sifat sedemikian merupakan sifat orang-orang yang bertaqwa iaitu orang yang berusaha memelihara dirinya daripada menyalahi hukum dan undang-undang Allah Ta‘ala. Firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala tafsirnya :

“Sesungguhnya pertukaran malam dan siang silih berganti, dan pada segala yang dijadikan oleh Allah di langit dan di bumi, ada tanda-tanda (yang menunjukkan undang-undang dan peraturan Allah) kepada kaum yang mahu bertaqwa”.(Surah Yunus: 6)

Selain itu mereka ini dapat menghayati maksud sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksudnya:

“Sesungguhnya Allah itu indah. Dia suka keindahan”.(Hadis riwayat Muslim )

Islam tidak menolak hiburan dari luar selama hiburan luar itu boleh menyumbang dan menyuburkan lagi hiburan dalaman hati dengan syarat ia mematuhi syariat. Alunan ayat suci Al-Qur‘an, selawat yang memuji Nabi, lagu yang menyuburkan semangat jihad, puisi atau syair yang menghaluskan rasa kehambaan kepada Tuhan, pasti akan menyuburkan lagi iman mereka. Firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala yang tafsirnya:

“Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan iaitu kitab suci Al-Qur‘an yang bersamaan isi kandungannya antara satu dengan yang lain (tentang benarnya dan indahnya), yang berulang-ulang (keterangannya, dengan berbagai cara); yang (oleh kerana mendengarnya atau membacanya) kulit badan orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka menjadi seram; kemudian kulit badan mereka menjadi lembut serta tenang tenteram hati mereka menerima ajaran dan rahmat Allah”.(Surah Al-Zumar: 23)

FirmanNya lagi yang tafsirnya :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementarlah hati mereka; dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman, dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah”. (Surah Al-Anfaal: 2)

Dan firmanNya lagi yang tafsirnya :

“Iaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah, gerun gementarlah hati mereka, dan orang-orang yang sabar terhadap kesusahan yang menimpa mereka, dan orang-orang yang mendirikan sembahyang, serta orang-orang yang mendermakan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepadanya”. (Surah Al-Hajj: 35)

Semua ibadat jika dilaksanakan dengan penuh perhatian, pasti akan memberi ketenangan jiwa, lihat sahaja ibadat sembahyang, sekalipun merupakan suatu kewajipan orang Islam, ia juga suatu hiburan yang kekal yang menjadikan hati orang yang beriman dan bertaqwa itu terhibur dengan sembahyang kerana mereka terasa sedang berbisik-bisik, bermesra, mengadu dan merintih dengan kekasih hatinya iaitu Allah Subhanahu wa Ta‘ala.

Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahawa dengan sembahyang, hati orang beriman dan bertaqwa sudah terhibur, Baginda s.a.w. bersabda yang maksudnya :

"Di antara kesenangan dunia yang aku sukai ialah wanita, wangi-wangian dan penenang hatiku adalah sembahyang”.(Hadis riwayat Al-Nasa‘ei)

Dari apa yang telah dibicarakan di atas, jelas kepada kita bahawa Islam tidak melarang umatnya untuk berhibur asalkan tidak menjejaskan kewajipan dan jauh dari segala perkara maksiat dan mungkar.

Hiburan yang dilarang oleh agama Islam itu ialah segala bentuk hiburan yang melalaikan atau merugikan, apa lagi hiburan yang menjejaskan kewajipan seorang Islam. Nyanyian, karaoke, tari-menari, lebih-lebih lagi tari menari yang yang bercampur lelaki dan perempuan, konsert-konsert nyanyian sekalipun atas nama “amal” tidak akan menghalang hakikatnya sebagai kegiatan yang bertentangan dengan syarak atau konsert nyanyian yang ada sekarang lebih banyak menjurus kepada tidak diredhai oleh Allah. Tujuan amal adalah kata-kata berselindung, seperti berselindung racun di sebalik makanan yang enak, akhirnya akan membunuh orang yang memakannya. Hal sedemikian telah digambarkan oleh Al-Qur‘an yang tafsirnya:

“Maka (fikirkanlah) adakah orang yang diperelokkan kepadanya amal buruknya (oleh syaitan) lalu dia memandangnya dan mempercayainya baik, (bolehkah disifatkan sebagai orang yang menjalankan peraturan yang ditetapkan Allah untuk memberi hidayah kepadanya, atau sebaliknya?) Kerana sesungguhnya Allah menyesatkan sesiapa yang dikehendakiNya, dan Ia juga memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya”. (Surah Faatir: 8)

Apabila di dalamnya bercampur perkara-perkara mungkar atau maksiat maka sesuatu yang haram itu tidak akan menjadi halal hanya sekadar diselubungi dengan tujuan yang baik atau kerana cita-cita itu murni. Dalam kaedah fiqh juga menjelaskan yang maksudnya:

“Di dalam umat ini akan terjadi peristiwa di telan bumi, berubah rupa bentuk dan dilempar dengan batu, Seorang lelaki daripada kalangan kaum muslimin bertanya: “Wahai Rasulullah, bilakah terjadi peristiwa itu?” Baginda bersabda menjawab: “Apabila telah muncul penyanyi-penyanyi perempuan dan alat-alat muzik yang ditiup dan berbagai jenis minuman arak”. (Hadis riwayat Al-Tirmizi)

Ibnu Hajar dalam kitabnya Al-Zawajir telah menjelaskan bahawa orang-orang yang duduk bersama-sama orang minum arak, orang fasik dan duduk dengan ahli hiburan yang haram (seperti majlis tari-menari walaupun dengan isteri sendiri), sedangkan dia berkuasa untuk menegah perkara-perkara tersebut atau berkuasa meninggalkan majlis itu adalah suatu dosa besar.

Menurut Imam Al-Qurtubi pula, sentiasa mendengar nyanyian juga boleh menyebabkan sifat bodoh dan tertolak persaksiannya (syahadah), dan yang lebih ditakuti lagi ialah menyebabkan nifaq, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksudnya:

“Nyanyian itu menumbuhkan sifat nifaq (munafiq) dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran”. (Hadis riwayat Al-Baihaqi)

Dari itu ingatlah bahawa kehidupan dunia itu hanyalah sementara dan sebagai jalan untuk menuju kebahagiaan di akhirat. Kita perlu sentiasa waspada dan ingat bahawa Allah Subhanahu wa Ta‘ala menyediakan azab bagi orang-orang yang mengutamakan kehidupan dunia semata-mata tanpa menghiraukan larangan-larangan Allah dan RasulNya bahkan lalai dan leka oleh perkara-perkara mungkar dan maksiat. Ini dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala dalam firmanNya yang tafsirnya:

“Ketahuilah bahawa (yang dikatakan) kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah (bawaan hidup yang berupa semata-mata permainan dan hiburan (yang melalaikan) serta perhiasan, juga (bawaan hidup yang bertujuan) bermegah di antara kamu (dengan kelebihan, kekuatan dan bangsa keturunan) serta berlumba-lumba membanyakkan harta-benda dan anak-pinak; (semuanya itu terhad waktunya) samalah seperti hujan yang (menumbuhkan tanaman yang menghijau subur) menjadikan penanamnya suka dan tertarik hati kepada kesuburannya, kemudian tanaman itu bergerak segar (ke suatu masa yang tertentu), selepas itu engkau melihatnya berupa kuning; akhirnya ia menjadi hancur berkecai; dan (hendaklah diketahui lagi, bahawa) di akhirat ada azab yang berat (disediakan bagi golongan yang hanya mengutamakan kehidupan dunia), dan (ada pula) keampunan besar serta keredaan dari Allah (disediakan bagi orang-orang yang mengutamakan akhirat). Dan (ingatlah, bahawa) kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya”.

(Surah Al-Hadid: 20)

Allah Subhanahu wa Ta‘ala juga mengkhabarkan, apabila umat Islam tidak berpandukan syarak dalam menjalankan segala urusan dunia dan akhiratnya, kadang-kadang timbul sangkaan baik mereka terhadap sesuatu amalnya, pada hal adalah sebaliknya. Jika ada suatu amalan itu mengandungi perkara-perkara yang tidak selaras dengan syarak, maka rosak binasalah segala amal usahanya yang mereka sangka baik itu, dan tidak akan mendapat sebarang harga pada hari kiamat kelak, bahkan mereka akan menerima kehinaan dan azab seksa yang seburuk-buruknya. Hal ini telah diceritakan oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala yang tafsirnya:

“Katakanlah (wahai Muhammad): “Mahukah kami khabarkan kepada kamu akan orang-orang yang rugi serugi-rugi amal perbuatannya? Iaitu orang-orang yang telah sia-sia amal usahanya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahawa mereka sentiasa betul dan baik pada apa sahaja yang mereka lakukan. Merekalah orang-orang yang kufur, ingkar akan ayat-ayat Tuhan mereka dan akan pertemuan denganNya; oleh itu gugurlah amal-amal mereka; maka akibatnya kami tidak akan memberi sebarang timbangan untuk menilai amal mereka pada hari kiamat nanti. (Mereka yang bersifat) demikian, balasannya neraka Jahannam, disebabkan mereka pula kufur ingkar, dan mereka pula menjadikan ayat-ayatKu dan Rasul-rasulKu sebagai ejekan”.

(Surah Al-Kahfi: 103-105)



Wassalam wa rahmatullah.

Tuesday, October 9, 2007

-saya sayang abah-

Suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang bertanya kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.

Anak perempuan itu bertanya pada ayahnya : "Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut-merut dengan badan ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku laki-laki." Itulah jawapan ayahnya. Anak perempuan itu bergumam : "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening kerana jawapan ayahnya membuatnya termenung rasa penasaran.

Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak perempuan itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang laki-laki." Demikian bisik ayahnya, yang membuat anak perempuan itu tambah kebingungan.

Kerana penasaran, kemudian anak perempuan itu menghampiri ibunya lalu bertanya kepada ibunya : "Ibu, mengapa wajah ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab : "Anakku, jika seorang laki-laki yang benar-benar bertanggung-jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawapan sang ibu. Anak perempuan itupun kemudian membesar menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran, mengapa wajah ayahnya yang tadinya tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi terbungkuk-bungkuk?

Hingga pada suatu malam, anak perempuan itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali.

Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawapan rasa penasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi."

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."
"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya."

"Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan kerana tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah di saat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun di setiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya."

"Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, di dalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat di mana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesedaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dilecehkan oleh anak-anaknya."

"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan di wajahnya agar menjadi bukti, bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai Laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."

"Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia."

Terbangun anak perempuan itu, dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri kamar ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri anak perempuan itu merengkuh dan mencium telapak tangan ayahnya. "Aku mendengar dan merasakan bebanmu, ayah."


p/s: teringat saat abah menekap telapak tangannya di dahi ini, apabila saya terlantar kat katil sebab demam..teringat saat abah mengurut kepala ini apabila mendapat migrain, walaupun tenaga abah masa itu hanya tenaga orang sakit, namun abah masih berusaha menggunakan kudratnya yang ada untuk membantu menghilangkan kesakitan saya..teringat masa kecik2 dulu, keriangan saat abah balik dari outstation sebab abah akan membeli buah tangan untuk kami..teringat yang abah suka tolong saya bila saya lawan chess ngan kakak saya, menyebabkan saya berharapan untuk menang, teringat dadih yang abah selalu bawa pulang lepas balik dari keje..saya suka sangat dadih tu. Teringat saat abah tolong saya buat folio pasal ‘cloning’..saat yang saya akan kenang sampai bila-bila. Teringat telur masak separuh yang selalu abah sediakan untuk kami pagi2 sebelum kami ke sekolah, walaupun tekak kurang menggemarinya namun kami adik-beradik akan sentiasa cuba untuk menghabiskannya. Teringat saat abah menghantar dan mengambil saya dari kelas malam kat sekolah..walaupun boleh berjalan kaki, tapi abah selalu bersedia dan ‘bertegas’ untuk melaksanakan tanggungjawabnya. Teringat masa kecik2 dulu, selalu sangat kena panggil balik oleh abah, sebab leka sangat main ngan kawan2 kt laman umah, selalu kena marah jgk sebab dah maghrib pun x reti2 nak balik lagi..huhuu. Segala kenangan yang telah lepas, tak kan berulang kembali..namun ianya akan dipahat kukuh di hati ini, sebagai suatu kurniaan yang tidak ternilai harganya..Buat abah, semoga cepat sembuh, saya rindu sangat..rindu sangat saat dulu. Namun saya sedar ianya takkan sama lagi..tapi abah cepatlah kembali, cepatlah sihat..kami semua rindukan abah. Tunggu saya pulang, saya akan berusaha pulang secepat mungkin. Saya tidak pernah ucapkan kat abah yang saya sayang abah, tapi saya harap akan ada kesempatan untuk saya melafazkannya nanti..abah kena sedar kembali ye. Saya harap akan ada kesempatan untuk saya mencium tangan abah, melafazkan kata-kata maaf dan betapa saya hargai setiap pengorbanan abah buat kami selama ini. Saya doakan yang terbaik buat abah, moga Allah akan memberi kekuatan buat abah untuk menghadapi ujian ini, moga abah akan terus bertahan. Moga Allah sentiasa redha dengan setiap denyut nadi abah, kehidupan abah dan moga Allah akan tempatkan abah di tempat yang terbaik, di dalam syurga-Nya. Walau apa pun yang akan berlaku nanti, saya doakan moga saya dan ahli keluarga yang lain akan terus tabah, dan redha dengan setiap ketentuan-Nya. Moga Allah akan redha dengan kita sekeluarga..ameen ya rabbal ‘alamin. Saya sayang abah!!

-Qiyamullail-

Faktor yang memudahkan seseorang itu boleh bangun untuk berqiyamullail

Menurut Syeikh Muhammad Solih al-Munajjid, terdapat beberapa faktor penting yang dilihat boleh membantu umat Islam untuk bangun bagi melakukan solat di tengah malam seperti di bawah ini:

1. Ikhlas kepada Allah dalam setiap tindakan yang dilakukan bagi meraih keredaan-Nya, iaitu melakukan solat malam dengan merahsiakannya daripada pengetahuan orang ramai, ia bertujuan supaya tidak ada rasa riak dalam diri.

2. Hendaklah bagi orang yang melakukan solat malam itu mempunyai perasaan dalaman, bahawa Allah SWT menjemputnya untuk bangun di tengah malam.

3. Mengetahui sedalam-dalamnya ilmu mengenai kelebihan bangun di tengah malam berdasarkan pengajian dan perbincangan.

4. Memerhati kepada kesungguhan individu-individu terdahulu daripada kita yang istiqamah dan iltizam melakukan qiyamullail khususnya para solihin di kalngan para sahabat dan ulama.

5. Tidur di atas lambung sebelah kanan akan memudahkan seseorang itu boleh bangun di tengah malam seperti yang ditunjukkan oleh baginda Rasulullah s.a.w.

6. Tidur dalam keadaan berwuduk seperti ditegaskan oleh Rasulullah s.a.w.; "Apabila anda hendak masuk tidur, berwuduklah seperti untuk menunaikan solat." Hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim daripada al-Barra Bin Azib.

7. Bersegera masuk tidur (tidur di awal waktu) terutama lepas solat Isyak seperti amalan yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w.

8. Berzikir dengan wirid-wirid yang Ma'thur seperti Ma'thurat sebelum tidur, kerana ia menjadi benteng diri daripada kejahatan Syaitan dan membantu untuk mudah bangun, atau ayat-ayat pilihan dari al-Quran, baca doa tidur, membaca tiga Qul dan sebagainya.

9. Seboleh-bolehnya tidur sebentar di siang hari yang dikenali sebagai 'Qailulah', iaitu sebelum masuk waktu Zohor atau selepasnya, ala kadar setengah jam.

10. Elak daripada banyak makan dan minum, kerana ia boleh membantutkan hasrat untuk bangun di tengah malam.

11. Bertekad sedaya upaya untuk bangun malam dalam apa jua keadaan.

12. Menjauhkan dosa dan maksiat, kerana ia dikenal-pasti sebagai penghalang pertama dan utama dari mudah untuk bangun di tengah malam.

13. Membuat perhitungan diri (muhasabah) jika tidak mampu untuk bangun di tengah malam.

Ketahuilah wahai saudara-saudaraku sekelian!

Qiyamullail adalah ibadat yang menghubungkan hati kita dengan Allah selain ia adalah sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan oleh Nabi s.a.w. Baginda bersabda : "Hendaklah kamu lakukan solat di tengah malam, sesungguhnya ia merupakan kebiasaan kepada orang-orang soleh sebelum kamu, ia boleh mendekatkan kamu kepada Tuhan kamu, ia juga penghapus segala dosa, penghalang daripada terjebak kepada maksiat dan dosa dan penawar kepada penyakit yang ada di tubuh." Hadis riwayat Imam Ahmad dan Tirmizi.



Wassalam wa rahmatullah.

Kembali..

Membaca coretan sahabat-sahabat di sini tentang Ramadhan yang bakal berlalu, hati terasa bertambah sayu..rindu yang teramat untuk menikmati dan merasai kemeriahan suasana yang jarang sekali dapat dinikmati pada bulan-bulan lain. Namun, sayunya hati ini masih belum mampu untuk meyakinkan diri, yang hati ini sudah cukup kuat..sudah berjaya untuk tenang dan tidak mudah sensitif dengan sebarang "trigger". Kerana hakikatnya, hati mudah tersentuh..lalu mata juga cepat sangat terasa 'panas'nya. Bimbang kekuatan yang cuba dibaja, akhirnya layu kembali. Bimbang ketenangan yang dirasai kini, diragut pergi saat fikiran mula terbang ke sana...

Buat masa ini, fokus fikiran cuba dialihkan sejauh mungkin dari membayangkan keadaan mereka..terutama sekali keadaan abah. Biarlah abah berehat dulu, tenang sementara abah kembali pulih..inshaAllah. Banyakkan berdoa dan meminta dari-Nya..moga Dia memberikan kesihatan yang baik dan memulihkan semula keadaan abah. Walaupun hati teramat berharap agar berkesempatan untuk berjumpa dengannya, namun jika telah menjadi ketentuan Ilahi yang salah seorang dari kami akan pergi dahulu (sihat bukan bermakna panjang umur kan?!)..saya berharap agar hati diberi cukup kekuatan untuk menghadapi saat perpisahan itu.

Sesungguhnya Allah lebih mengetahui kesukaran hati ini dalam membuat keputusan..hati yang berbelah bagi untuk pulang menemui abah, bukanlah kerana tidak sayangkan abah. Cukup berat rasanya beban yang dirasai oleh hati kebelakangan ini..sehinggakan kadang-kadang terasa sesak dada, menahan desakan perasaan yang hebat. Namun, saya cuba meyakinkan diri ini agar tidak membuat keputusan menggunakan pertimbangan emosi. Allah menguji saya agar saya mampu menghadapinya dengan pertimbangan iman dan budi bicara akal fikiran. Nyatanya, terlalu banyak tanggungjawab-tanggungjawab lain yang harus difikirkan juga..tidak boleh dilepaskan begitu saja, kerana hidup ini sudah terlalu banyak 'berhutang' dengan manusia. Biarlah Allah saja yang memahaminya..kerana Dia jua yang Maha Mendengar dan Mengetahui. =)

Terasa amat cepat masa berlalu, Ramadhan akan pulang tidak lama lagi. Sedih mengenangkan diri yang tidak menggunakan masa yang telah berlalu dengan sebaik mungkin. Sedih dengan kekurangan dan kelemahan diri yang tidak mampu memanfaatkan setiap masa, kesempatan dan hadiah yang dibawa olehnya. Hari ini sudah 26 Ramadhan..sedikit masa lagi Syawal pula yang akan menjelang. Namun hati terasa seakan belum bersedia untuk melepaskannya pergi..kerana hati masih lagi keras, masih lagi belum berjaya dilembutkan, masih lagi perlukan tarbiyyah darinya, masih lagi ingin bermanja-manja dengannya...andai mampu dipinta, akan dipinta agar ia jangan pergi dulu. Namun setiap pertemuan itu pasti akan berakhir dengan perpisahan. Perpisahan yang harus ditangani dengan redha dan lapang dada.

Bercakap tentang perpisahan, 2 hari lepas sekali lagi perpisahan berlaku dalam hidup saya. Perpisahan dengan mereka yang saya rasa sangat bertuah dapat mengenali, dapat menikmati kebaikan yang diberi, dapat berkhidmat dan yang pasti telah ada rasa sayang yang bercambah di hati ini. Saya rasa sangat bersyukur kepada Allah atas nikmat ini, kerana dipertemukan dengan mereka berdua bukanlah suatu kebetulan. Allah yang merancang pertemuan ini, Allah yang telah mentaqdirkan saya untuk berkhidmat dan mencari rezeki di sana. Saya bersyukur kerana 'dijodohkan' dengan mereka yang baik hati, sentiasa mengambil berat, tidak berat sebelah malah sentiasa juga 'turun padang' untuk memberi pertolongan. Mereka yang sentiasa memberikan senyuman, sentiasa mencari kesempatan untuk menabur budi..menyebabkan kepenatan bekerja tidak terlalu dirasai, kerana hati rasa sangat puas dapat 'berbakti' dan dihargai. =)

Linangan airmata tak dapat ditahan saat pertemuan terakhir..mungkinkah airmata perpisahan, ataukah airmata saat menceritakan keadaan abah? Segalanya bercampur menjadi satu..sayu untuk meninggalkan tempat yang telah banyak berbakti buat diri ini. Sayu untuk mengucapkan selamat tinggal, sayu pada segala nikmat yang akan ditinggalkan. Moga segala yang telah berlalu akan terpahat kukuh di pautan memori..sebagai kenangan yang amat berharga buat hamba yang kerdil ini.

Alhamdulillah..hati seakan disedarkan dengan peristiwa yang sedang menguji diri buat masa ini. Betapa terlalu banyak nikmat yang Dia telah berikan pada saya..tak terhitung banyaknya. Namun, kelemahan iman sentiasa membesarkan 'musibah' yang sedikit berbanding nikmat yang seluas langit. Astaghfirullahal 'adzim. Moga Dia ampuni kelemahan hati ini jua kekufuran lantaran diri yang tidak tahu bersyukur. "Hati, kuatlah dan tabahlah..kerana Allah tidak suka kamu menjadi seorang yang lemah!" InshaAllah saya akan berusaha..

Bercakap tentang nikmat, ada satu perkara yang saya rasa terlalu berharga buat diri saya. Telah lama disedari kurniaan ini..cuma selama ini segalanya tersimpan hanya buat santapan hati. Kurniaan nikmat kasih sayang..bagi saya ia adalah suatu nikmat yang terlalu indah jika ingin dibandingkan dengan nikmat material yang lain. Alhamdulillah, saya dihadirkan ke dunia ini berteman..ditemani adik-beradik yang cukup membuahkan bahagia. Ada abang yang sentiasa berkorban, kakak yang sentiasa menyediakan sandaran..dan dua adik perempuan yang menghiburkan dan menceriakan. Namun saya tidak pernah merasa pengalaman mempunyai adik lelaki..tidak tahu apa perasaan untuk dipanggil dan dianggap sebagai 'kakak'. Kat sekolah dulu pun, cuma ada adik-adik perempuan..atau panggilan lainnya junior perempuan.

Memang fitrah manusia tidak akan berasa cukup dengan apa yang diberi, sentiasa saja inginkan lebih dari itu. Namun kerana Dia itu Maha Pengasih..tahun ini menyaksikan saya menjadi seorang kakak kepada adik-adik lelaki saya. Memang segala yang berlaku tidak pernah saya rancang, mahupun terlalu berharap untuk mengecapinya. Tambahan lagi diri ini bukanlah baik sangat, tidak layak pun untuk memegang title 'kakak' tersebut..kerana tanggungjawab itu bukanlah sedikit. Namun saya berusaha, walaupun lidah sentiasa kekok untuk membahasakan diri dengan panggilan yang sewajarnya..tapi alhamdulillah sedikit demi sedikit inshaAllah lama-lama nanti akan terbiasa..=) Saya rasa sangat2 gembira..seolah-olah satu titik kegembiraan dilekatkan di hati ini saat mereka memanggil saya sebagai 'kakak', kerana saya tidak pernah merasai pengalaman itu. Terasa sangat bahagia kerana dihargai dan diterima. Melihat kegembiraan mereka cukup menghadirkan keceriaan di hati..kadang-kadang diri mampu tersenyum hanya dengan melihat mereka..hehe. Adik-adik saya yang sangat comel..=D Walaupun umur mereka dah boleh dianggap umur dewasa, tapi saya still nak anggap mereka macam adik-adik yang masih kecik, macam kanak-kanak ribena..hehe. Terima kasih banyak-banyak kerana hadir, kerana menceriakan, kerana menerima, kerana sentiasa membantu, kerana menghormati, kerana menemani, dan terima kasih atas segalanya. Pada-Nya juga dipanjatkan segala kesyukuran di atas kurniaan ini..Dia tahu betapa bertuahnya rasa hati atas anugerah ini, kerana ia adalah suatu pengalaman yang sangat manis untuk dikenang.

Adik-adik saya yang perempuan pun saya sayang juga. Saya sayang banyak banyak banyak..=) Terima kasih atas segalanya, atas nikmat kasih sayang yang diberi..perhatian dan bantuan yang dihulurkan..moga Allah memberi yang terbaik buat semua adik saya. Agaknya mampu tak saya menghadapi perpisahan nanti ye? huhu..

Semoga ukhuwwah yang terbina semakin erat simpulannya..semoga nikmat kasih sayang dan persaudaraan yang dicambahkan di hati oleh-Nya mampu disyukuri..semoga segalanya akan tersimpan di lipatan hati sebagai kenangan yang amat bermakna.

Mohon juga agar Allah membentangkan jalan-Nya buat kita semua di hadapan..moga jalan itu sentiasa lurus, tidak bengkang-bengkok, tidak banyak halangan, dan senang untuk kita lalui. Namun, jika ianya tidak seperti yang kita harapkan..semoga hati-hati kita diberi kekuatan oleh-Nya, dikurniakan kesabaran dan kemanisan iman agar kita sentiasa mampu tersenyum, mampu tenang walau apa jua yang melanda..inshaAllah.

Hari esok tiada siapa yang mampu memberitahu apa yang bakal berlaku..kerana hakikatnya kita hanya mampu merancang, mengharap, dan mendoakan..tapi Dia jualah yang menentukan segala yang terbaik untuk kehidupan kita. Untuk segala kemungkinan yang kadang-kala kita cuba untuk elakkan tapi tetap jua akan berlaku..saya harap agar hati ini, juga hati mereka yang amat saya sayang..moga akan sentiasa tabah, sentiasa tenang, dan sentiasa redha. Allah menguji kerana Dia sayang..Allah menguji kerana Dia ingin kita kembali kepada-Nya..dan janji-Nya, setiap yang hidup pasti dan nyata akan mati. Setiap yang datang akan pergi...Moga mampu menerima setiap ketentuan dari-Nya sebagai didikan terbaik dari-Nya buat kita..inshaAllah. Hikmahnya..ujian ini ternyata lebih menyatukan hati-hati kita, lalu bersyukurlah =)

Akhir sekali, saya mendoakan agar Allah membantu usaha kita semua dalam mengejar Lailatul Qadr. Moga diberi kelembutan hati untuk sujud patuh pada-Nya, untuk mencari ampunan dan redha dari-Nya ke atas kita..semoga segala amal tidak sia-sia, dan diterima oleh Allah sebagai pertimbangan yang bakal melayakkan kita ke syurga-Nya..ameen.

Wassalam wa rahmatullah.

Di manakah cinta?

aku cuba mencintai-MU Tuhan
tapi tidak juga terasa
aku cuba berkali-kali pun
namun aku belum juga jatuh hati dengan-MU
aku susah hati aku sedih selalu
mengapa terjadi begini
mengapa cintaku pada-MU
belum berbunga lagi
sedangkan aku tahu aku akui
nikmat-MU terlalu banyak padaku
kalau hendak dihitung
tidak mungkin dihitung..

aku iri hati selalu
cerita dan berita
orang soleh zaman dahulu
hebatnya cinta mereka pada-MU
hilang selera makan kerana-MU
asyik memuja dan memuji-MU
mensucikan dan membesarkan-MU
terutama di waktu malam yang sepi
di waktu orang mimpi mereka memuja-MU..
merintih pada-MU
mengharapkan kasih sayang pada-MU
air mata mereka membasahi pipi
adakalanya menitis ke bumi
mereka merasa Engkau adalah segala-galanya..

Engkau adalah hidup mati mereka
Engkau adalah di bibir mereka
Engkau adalah hati jantung mereka
tapi aku tidak begitu
ANGKUH KERAS hatiku
hingga kini aku belum mencintai kekasih agung-Mu
baru aku sedar..
cinta pada-MU adalah anugerah
dan hidayah-MU
bertuahlah dan berbahagialah
orang yang Engkau anugerahkan kecintaan pada-MU
aku bilakah lagi Tuhan....
dapat sedikit pun jadilah...
wahai TUHAN al-Hannan wal Mannan...



"Ya Allah, jadikan usaha ku sebagai usaha yang sentiasa disyukuri, dosa-dosa ku sebagai dosa yang diampuni, kebaikan ku sebagai kebaikan yang diterima dan keaiban ku sebagai keaiban yang ditutupi, wahai Tuhan Maha Mendengar daripada semua pendengar.”

Wassalam wa rahmatullah.

Monday, October 8, 2007

Tetamu yang akan berlalu..

RAMADAN : KELEBIHAN DAN CARA MENCAPAI KESEMPURNAAN PUASA
(Irsyad Hukum Di Pelita, Jabatan Mufti Brunei)

Bismillah, Walhamdulillah Wassalatu Wassalamu`Ala Rasulillah, Wa'ala Aalihie Wasahbihie Waman Walaah

KELEBIHAN BULAN RAMADAN

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat tinggi darjat dan besar martabatnya di sisi Allah Subhanahu wa Ta‘ala dan RasulNya, ia juga menjadi penghulu segala bulan.

Di antara kelebihan dan keistimewaan bulan Ramadhan itu Allah Subhanahu wa Ta‘ala telah menurunkan kitab suciNya (Al-Qur’an) yang menjadi petunjuk bagi manusia. Firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala:

Tafsirnya: “(Masa yang diwajibkan kamu berpuasa itu ialah) bulan Ramadhan yang padanya diturunkan Al-Qur’an, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk, dan (menjelaskan) perbezaan antara yang benar dengan yang salah.” (Surah Al-Baqarah: 185).

Dipilih di antara malam-malam bulan Ramadhan itu suatu malam Lailatul-qadr yang mana ia lebih baik dan lebih utama daripada seribu bulan. Seribu bulan itu kira-kira 83 tahun. Menurut ulama’ Lailatul-qadr itu jatuh pada salah satu malam sepuluh yang terakhir daripada bulan Ramadhan. Sayugia jangan disia-siakan malam-malam di bulan Ramadhan khasnya malam-malam pelikurannya dengan perkara-perkara yang tidak memberi faedah, bahkan hendaklah diisi dengan amal ibadat sebagai saham dan bekalan di dunia dan akhirat.

Lain-lain keistimewaan bulan Ramadhan itu sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam:

Maksudnya:
“Sembahyang lima waktu, dan sembahyang Jumaat ke sembahyang Jumaat berikutnya, dan bulan Ramadhan ke bulan Ramadhan berikutnya adalah menjadi penebus dosa yang terjadi di antara waktu-waktu tadi, selama orang itu menjauhi dosa-dosa besar.” (Hadis riwayat Muslim)

Sabda Baginda lagi:

Maksudnya:
“Dia (bulan Ramadhan itu) ialah bulan kesabaran dan ganjaran kesabaran itu ialah masuk syurga.” (Shahih Ibnu Khuzaimah).

Sementara kesabaran itu pula ganjaran pahala tanpa perhitungan. Firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala:

Tafsirnya:
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar sahaja yang akan disempurnakan pahala mereka dengan tidak terkira.” (Surah Az-Zumar: 10)

KELEBIHAN PUASA DI BULAN RAMADAN

Apabila membincangkan mengenai bulan Ramadhan, dengan sendirinya ia mempunyai hubungan dengan kewajipan puasa yang disyariatkan di dalamnya. Suatu kewajipan yang tidak boleh ditinggalkan. Meninggalkan atau sengaja tidak menunaikan kewajipan puasa, bukan saja suatu dosa besar bahkan ia tidak boleh ditebus dengan apa jua cara. Tidak boleh ditukar ganti, sekalipun orang yang meninggalkannya berpuasa seumur hidup. Ini jelas sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam:

Maksudnya:
“Sesiapa berbuka satu hari pada bulan Ramadhan tanpa ada rukhshah (keringanan) dan tidak juga kerana sakit, dia tidak akan dapat melunaskan (mengganti) puasa yang ditinggalkannya itu, sekalipun dia berpuasa seumur hidup.” (Hadis riwayat Tirmidzi, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).

Adapun kewajipan puasa ini bukan hanya sekadar menahan diri daripada makan dan minum atau perkara-perkara yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari, bahkan hendaklah juga menahan anggota badan daripada melakukan perkara-perkara yang boleh membawa dosa, kerana dosa itu boleh melupuskan matlamat puasa. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberi peringatan dalam hal ini sebagaimana sabda Baginda:

Maksudnya:
“Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapat sesuatu daripada puasanya selain lapar dan dahaga.” (Ditakhrijkan oleh Ibnu Majah).

MENUJU KESEMPURNAAN IBADAH PUASA

Matlamat puasa itu bukan hanya memelihara kewajipan-kewajipan lahiriahnya, bahkan memelihara kewajipan-kewajipan bathiniyahnya. Al-Imam Al-Ghazali telah menggariskan kewajipan-kewajipan bathiniyah puasa itu antara lain seperti berikut:

1) Memejamkan mata dan menahannya daripada meluaskan pemandangan kepada segala perkara yang tercela dan dibenci oleh agama dan juga kepada segala sesuatu yang boleh menggangu hati, serta melalaikannya daripada mengingati Allah Subhanahu wa Ta‘ala.

2) Memelihara lidah daripada bercakap-cakap yang kosong, bohong, mengumpat, membuat fitnah, bercakap kotor, menimbulkan permusuhan dan mengucapkan kata-kata ria.

3) Memelihara pendengaran daripada mendengar hal-hal yang dilarang dan dibenci, sebab setiap yang haram diucapkan, haram pula didengarkan. Dan kerana itu jugalah, Allah Subhanahu wa Ta‘ala telah menyamakan pendengaran kepada sesuatu semacam itu dengan memakan barang-barang yang diharamkan, sebagaimana dalam firman-Nya:

Tafsirnya:
“Mereka sangat suka mendengar perkara yang bohong dan memakan barang yang haram.” (Surah Al-Ma’idah: 42).

4) Memelihara seluruh anggota tubuh badan yang lain daripada membuat dosa, dan memeliharanya juga daripada segala yang dibenci. Demikian pula menahan perut daripada makan makanan yang syubhah waktu berbuka puasa. Kerana apalah gunanya berpuasa daripada memakan makanan yang halal, kemudian bila berbuka pula, dia memakan makanan yang haram. Orang yang berpuasa seperti ini, samalah seperti orang yang membangunkan sebuah istana, kemudian dia menghancurkan sebuah kota (kerana dalam kota ada istana itu).

5) Janganlah membanyakkan makan waktu berbuka puasa, sekalipun daripada makanan yang halal, sehingga perutnya terlampau kenyang, kerana tidak ada bekas yang paling dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala daripada perut yang penuh dengan makanan yang halal.

Cubalah renungkan, bagaimanakah dapat menentang musuh Allah dan melawan syahwat, kiranya apa yang dilakukan oleh orang yang berpuasa waktu berbuka itu, ialah mengisikan perut yang kosong itu dengan berbagai makanan semata-mata kerana dia tidak mengisikannya di waktu siang tadi. Kadangkala makanan-makanan yang disediakan itu berbagai-bagai rencamnya, sehingga menjadi semacam adat pula kemudiannya. Akhirnya dikumpulkanlah bermacam-ragam makanan untuk persediaan menyambut Ramadhan, dan dihidangkanlah pula dalam satu bulan itu bermacam-macam makanan yang tidak pernah dihidangkan dalam bulan-bulan sebelumnya.

Sebagaimana yang dimaklumi, bahawa maksud puasa itu adalah menahan selera dan mengekang nafsu, agar diri menjadi kuat untuk taat dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Tetapi kalaulah hanya sekadar mengekang perut di siang hari hingga ke masa berbuka, lalu membiarkan syahwat berlonjak-lonjak dengan kemahuannya kepada makanan, dan dihidangkan pula dengan berbagai makanan yang lazat-lazat, sehingga perut kekenyangan, tentulah perut akan bertambah keinginannya kepada makanan-makanan itu. Malah akan timbul daripada syahwat pula keinginan yang baru, yang kalau tidak dibuang, mungkin ia tetap pada kebiasaannya.

Semua ini adalah bertentangan dengan maksud dan tujuan puasa yang sebenarnya. Sebab hakikat puasa dan rahsianya adalah untuk melemahkan kemahuan dan keinginan, yang digunakan oleh syaitan, sebagai cara-cara untuk menarik manusia kepada berbagai kejahatan. Padahal kemahuan dan keinginan ini tiada dapat ditentang, melainkan dengan mengurangkan syahwat. Barangsiapa yang menjadikan di antara hatinya dan dadanya tempat untuk dipenuhi dengan makanan, maka dia terlindung daripada kerajaan langit.

6) Hendaklah hati merasa bimbang antara takut dan harapan, kerana tiadalah diketahui apakah amalan puasa itu diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala, sehingga seseorang itu digolongkan ke dalam puak muqarrabin (hampir kepada Allah), ataupun puasanya tertolak, maka terhitung dia ke dalam golongan orang yang terjauh daripada rahmat Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Perasaan seumpama ini seharusnya sentiasa ada pada diri seseorang, setiap kali selesai melakukan sesuatu ibadat kepada Allah Subhanahu wa Ta‘ala.

Oleh kerana itu apabila puasa itu dapat dilaksanakan dengan sempurna menurut syarat-syarat zahir dan batinnya, iaitu bukan hanya berpuasa dengan menahan perut dan syahwatnya serta mengekang pendengaran, penglihatan, lidah, tangan, kaki juga seluruh anggota, bahkan menahan dirinya daripada melakukan perkara-perkara yang membawa dosa, ditambah lagi bahawa hatinya berpuasa daripada perkara-perkara yang memesongkan perhatiannya selain Allah Subhanahu wa Ta‘ala, maka orang yang berpuasa sedemikian akan mudah mencapai martabat orang-orang yang taqwa sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala:

Tafsirnya:
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan ke atas orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”(Surah Al-Baqarah: 183)


PUASA BAGI ORANG-ORANG YANG TAKWA

Di antara huraian atau maksud “Supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa” ialah:

Orang-orang yang beriman dilarang makan dan minum dan dilarang bersetubuh ketika berpuasa, ialah kerana terdapat hikmah dan faedah yang besar dalam larangan itu. Yang pertama ialah latihan mengendalikan diri. Kalau di sepanjang waktu umat Islam dilarang memakan makanan yang haram, tetapi ketika berpuasa makanan yang halalpun dilarang.

Orang yang beriman akan dapat menahan nafsunya semata-mata kerana melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Walaupun dia hidup terpencil seorang diri, jauh daripada pandangan manusia atau tidak seorang pun manusia melihatnya, namun dia akan tetap berpuasa, sebab dia meyakini bahawa Allah sentiasa melihatnya. Sikap demikian dapat mendidik iradat serta mengendalikan kemahuannya dan dapat juga mengekang nafsunya. Ada dua syahwat yang sangat mempengaruhi hidup, iaitu syahwat faraj (kelamin) dan syahwat perut.

Kalau kedua-duanya ini tidak terkendali, maka kemanusiaan manusia menjadi runtuh dan turun bertukar menjadi kebinatangan. Tetapi apabila dapat dikendalikan khususnya dengan berpuasa, kemanusiaan tadi akan naik tingkatnya ke tingkat ketaqwaan.

Mudah-mudahan kelebihan puasa sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam:

Maksudnya:
“Demi Allah yang jiwaku berada di dalam genggamanNya, bahawa bau mulut seorang yang berpuasa adalah lebih harum pada sisi Allah daripada bau-bauan minyak kasturi. Allah ‘azzawajalla berkata: “Sesungguhnya dia telah meninggalkan syahwatnya, makannya dan minumnya kerana Aku. Puasa itu (dilakukan) kerana Aku, dan Akulah yang akan memberikan balasannya sendiri.” (Hadis riwayat Ahmad).

Daripada maksud hadis di atas diharapkan akan mendorong seseorang itu untuk menghidupkan Ramadhan supaya tercapai pula keampunan daripada Allah Subhanahu wa Ta‘ala, sebagaimana yang dikhabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

Maksudnya:
“Sesiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala daripada Allah, akan diampunkan dosanya yang terdahulu.” (Hadis riwayat Bukhari).

Wallahu a'lam.

jangan pergi dulu..

p/s: terlalu cepat masa berlalu, Ramadhan bakal pergi..namun hati masih belum berjaya disucikan lagi..huhu. moga berkesempatan untuk mencari ampunan dari-Nya, mengejar redha dan rahmat-Nya ke atas diri ini, dan menagih cinta Ilahi...~mohon amat sangat~

Wassalam wa rahmatullah.

Sunday, October 7, 2007

Usah Putus Asa!

Tak tahu di sebalik suka dan duka.
Ada hikmah yang disediakan oleh-Nya.
Jangan berputus asa bila ia menimpa.
Redha dan pasrah itulah lumrah.

Mahukah kita semua terus terjatuh.
Hingga tiada tempat untuk kita berlabuh.
Bukanlah masa untuk kita mengeluh.
Bukanlah waktu untuk asyik mengaduh.

Dari itu jangan berpaling haluan.
Ke arah matlamat yang telah kita sasarkan.
Masih banyak yang belum kita terokai.
Di depan pasti bahagia menanti.

Cubalah kau terus mencuba.
Lupakan segala duka lara.
Usah putus asa.
Segala dugaan menimpa.
Pastikan nanti ada hikmahnya.

Usah putus asa
Putus asa bukanlah penyudahnya.
Ayuh teruskan langkah serta berwaspada.
Mungkin hari ini kita meniti duka.
Esok harap menjadi milik kita semula.

Tulisan ini hanya luahan hati.
Bukan aku menagih belas simpati.
Biar apa pun di depan menanti.
Sabar menerima ketentuan Ilahi.

Kesilapan silam jadikan landasan.
Hidup bukan seindah diimpikan.

Terus melangkah jangan menoleh lagi.
Segala yang diimpi kan jadi pasti.

Cubalah kau terus mencuba.
Lupakan segala duka lara.
Usah putus asa.
Segala dugaan menimpa.
Pastikan nanti ada hikmahnya.

Usah putus asa.
Kita rentas bersama samudera...
Layarkan bahtera harapan dan cita...
Cubalah kau terus mencuba.
Lupakan segala duka lara.

Usah putus asa.
Segala dugaan menimpa.
Pastikan nanti ada hikmahnya.

Usah putus asa.
Rebutlah janji dari Ilahi.
Jika kau usaha ia kan pasti.
Terus mendaki puncak yang tinggi.
Gapailah mimpi lukisan hati.

Cubalah engkau terus mencuba.
Jika kau tiba di puncak jaya.
Ingatlah kita semua di dunia.
Bukan milik kita, milik Yang Esa.
Milik Yang Esa.

p/s: saya sayang adik-adik saya...

Saturday, October 6, 2007

..cuba bertahan...

Saya menulis lagi..cuba meluahkan apa yang selama ini tersimpan di lubuk hati. Saat ini, saya cuba menahan airmata saya daripada mengalir. Tidak semudah kata-kata, tidak seindah nasihat yang diberikan..untuk melaksanakannya ternyata cukup payah. Kebelakangan ini menyaksikan kehidupan saya yang penuh dengan duri ranjau. Sekejap ketenangan itu hadir, lalu bibir mampu mengukir senyuman. Namun hanya sekejap cuma, ternyata tembok kesabaran ini belum cukup kukuh untuk melawan badai perasaan yang teramat hebat. 2,3 hari ini dada terasa sesak..terasa sakit, mungkin kerana terlalu banyak menahan perasaan. Menahan desakan hati, sambil menerima saranan-saranan otak yang lebih ingin bertindak rasional. Badan terasa lemah, tak mampu untuk memberi semangat pada anggota2 badan supaya terus melaksanakan tanggungjawab mereka. Semalam terasa juga sedikit ketenangan..mampu juga diusahakan untuk menghadiri kelas dan lab, serta amanah2 yang perlu diselesaikan. Walaupun terasa juga kesukarannya, tapi alhamdulillah..sekurang-kurangnya semalam telah pun berlalu. Hari ini..ketenangan itu diragut pergi sebaik saja menerima panggilan telefon dari mereka di sana. Pada mulanya hati memang enggan untuk menjawab panggilan tersebut (masih 'terasa' dgn insiden 2 hari lepas), namun apabila mendapat sms yang menyuruh saya menjawabnya, hati terus diserbu rasa bimbang. Abang yang bercakap dengan saya..dan dapat saya kesan nada suaranya yang sedikit berubah. Saya tahu abang tengah cuba bertenang, dan saya tahu abang pun menangis jgk. Dan hati saya cukup berdebar, terus saya tanyakan tentang keadaan abah. Cukuplah saya tahu yang abah masih ada, itu telah banyak melegakan hati saya. Namun hati masih belum mampu ditenangkan..mereka mintak saya bercakap dengan abah, memberi peluang untuk saya meluahkan apa saja yang ingin saya sampaikan. Sakitnya rasa dada saat itu..kerana selama ini bila saya mintak nak bercakap dengan abah, ma akan kata yang abah tengah tidur. Mungkin benar, tapi keadaan abah sekarang pun tidak banyak yang berubah dengan sebelum ni, tapi kenapa mereka suruh saya bercakap dengan abah plk? Seolah-olah itulah kali terakhir yang akan saya perolehi..seolah-olah abah akan pergi x lama lagi. Perasaan sebak tak mampu diselindungkan lagi..namun cuba juga untuk bertahan. Ma tanya jika saya ingin mengajar abah mengucap 2 kalimah syahadah..saya gembira kalau saya mampu melakukannya, namun saya tiada kekuatan itu. Airmata tak henti mengalir, apabila perkara itu ditimbulkan..memang cukup membuatkan saya rasa yang masa abah dah teramat sedikit. Sekarang ini, abah mengalami masalah pernafasan, perlu dibantu dengan mesin. Dan mengikut perancangan, petang tadi (waktu malaysia) doktor akan membuat lubang di tekak abah untuk memberi laluan udara masuk, supaya abah tak struggle sangat untuk bernafas. Harap-harap itu akan membantu abah..semoga abah dapat bertahan. Bertahanlah selagi mampu...tunggu saya datang.

-Laman Kesihatan-

MENDAPAT serangan strok bukan bermakna kehidupan anda akan berakhir. Orang yang lumpuh akibat strok masih ada harapan untuk berjalan semula jika segera mendapatkan rawatan pemulihan.


Serangan strok tidak memilih mangsa. Menurut laporan Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO), strok adalah punca kematian utama selepas penyakit kardiovaskular di dunia, sama ada di negara membangun atau maju, pada kadar 200 kes bagi setiap 100,000 penduduk.


Di Malaysia, kira-kira 60,000 kes dikesan, menjadikannya pembunuh nombor tiga selepas penyakit jantung dan kanser. Kadar kematian akibat strok sangat tinggi, iaitu kira-kira 10 peratus pesakit meninggal dunia dalam masa seminggu selepas serangan pertama.


Kadar kematian ini meningkat kepada 20 peratus dalam masa 30 hari, 30 peratus (dalam tempoh setahun) dan 60 peratus bagi tempoh lima tahun. Peluang untuk pulih sentiasa ada jika pesakit mendapat rawatan segera.


Strok terbahagi kepada dua jenis. Jenis pertama ialah Ischemic, yang berlaku apabila aliran darah ke otak tersekat akibat kewujudan ketulan darah atau arteri menjadi terlalu sempit untuk membenarkan aliran darah ke otak, menyebabkan kerosakan pada otak. Jenis ini lebih lazim dan senang berlaku (jika ada risiko yang tertentu).
Strok Hemorrhagic pula berlaku apabila salur darah pada otak menjadi lemah dan pecah disebabkan tekanan darah tinggi atau saluran darah tidak normal. Biasanya strok menyerang mereka yang berumur lebih daripada 65 tahun. Bagaimanapun, ada pesakit dalam lingkungan lebih muda turut mendapat strok, terutama yang menghidap kencing manis, darah tinggi atau sakit jantung.


Simptom lazim

Antara simptom lazim serangan strok adalah rasa berdenyut-denyut, kebas, lemah, lumpuh separuh badan, hilang keupayaan mengimbangi badan, berjalan, bercakap, menelan atau pandangan menjadi kabur secara tiba-tiba. Ia boleh hilang dalam masa beberapa jam atau menjadi semakin teruk.


Jika berlaku kerosakan pada bahagian otak yang mengawal pertuturan, pesakit akan kehilangan kebolehan bertutur, mungkin tidak dapat memahami percakapan atau berinteraksi.


Jika serangan membabitkan bahagian otak yang mengawal kemahiran, pesakit lazimnya tidak mampu menggerakkan tangan, kaki atau lumpuh separuh badan. Ini menyebabkan mereka terpaksa bergantung sepenuhnya kepada orang lain untuk melakukan rutin harian. Pada keadaan teruk, pesakit mungkin koma sepanjang hayat.


Bagaimanapun, kesan serangan strok berbeza bagi setiap individu, bergantung kepada bahagian dan luas kawasan otak yang terjejas. Serangan strok boleh berlaku berulang-kali sepanjang hayat pesakit. Pesakit perlu menjalani rawatan pemulihan secepat mungkin, setelah selesai menerima rawatan peringkat awal. Walaupun tidak mungkin pulih sepenuhnya, pemulihan maksimum mampu dicapai jika pesakit mendapatkan rawatan dalam tempoh enam bulan pertama selepas serangan.