Wednesday, February 28, 2007

Tuesday, February 27, 2007

La Tahdzan # 10~ Terimalah Qadha dan Qadar Allah

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam surah Al-Hadid, ayat 22:

Tidak ada sesuatu kesusahan (atau bala bencana) yang ditimpakan di Bumi, dan tidak juga yang menimpa diri kamu, melainkan telah sedia ada di dalam Kitab (pengetahuan Kami) sebelum Kami menjadikannya...

Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan taqdir telah ditetapkan. Maka...

...tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami... (At-Taubah: 51)

Apa yang membuat anda benar tidak akan membuat anda salah. Sebaliknya, apa yang membuat anda salah tidak akan membuat anda benar.

Jika keyakinan tersebut tertanam kuat pada jiwa anda dan kukuh bersemayam dalam hati anda, maka setiap bencana akan menjadi kurnia, setiap ujian menjadi anugerah, dan setiap peristiwa menjadi penghargaan dan pahala.

Siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, nescaya Allah akan memberinya cubaan. (Al-Hadith)

Kerana itu, jangan anda merasa gundah dan bersedih dikeranakan suatu penyakit, kematian yang semakin dekat, kerugian harta, atau rumah terbakar. Betapapun, sesungguhnya merupakan sesuatu yang telah Allah taqdirkan dan semua yang telah menjadi taqdir Allah pasti terjadi. Kita tidak mempunyai pilihan lain, selain menerima taqdir itu, kerana Allah lah yang berhak menentukan. Dengan adanya cubaan, anda justeru mendapat pahala dan dosa anda pun akan diampuni. Maka, berbahagialah orang-orang yang tertimpa musibah atas kesabaran dan kerelaan mereka terhadap Yang Maha Mengambil, Maha Pemberi, Maha Mengekang lagi Maha Lapang.

Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuatNya dan merekalah yang akan ditanyai. (Al-Anbiya': 23)

Saraf-saraf anda akan tetap tegang, kegundahan jiwa anda tidak akan reda, dan kecemasan di dada anda tidak akan pernah sirna sebelum anda benar-benar beriman terhadap qadha dan qadar. Tinta pena telah mengering bersamaan dengan semua hal yang akan anda temui. Maka, jangan biarkan diri anda larut kesedihan; jangan mengira diri anda sanggup melakukan segala upaya untuk menahan tembok yang akan runtuh, membendung air yang akan meluap, menahan angin agar tidak bertiup, atau memelihara kaca agar tidak pecah. Adalah tidak benar bila semua itu dapat terjadi dengan paksaanku dan paksaanmu, kerana apa yang telah digariskan akan terjadi, setiap ketentuan akan berjalan dan semua keputusan akan terlaksana.

...maka barangsiapa yang ingin (beriman), silakan ia beriman; dan barangsiapa yang ingin (kafir), silakan ia kafir...(Al-Kahfi: 29)

Anda harus menyerahkan semua hal kepada taqdir agar tidak ditindas oleh bala tentera kebencian, penyesalan dan kebinasaan. Dan percayalah dengan kebenaran qadha sebelum anda dilanda banjir penyesalan! Dengan begitu, jiwa anda akan tetap tenang menjalani segala daya upaya dan cara yang memang harus ditempuh. Dan bila kemudian terjadi hal-hal yang tidak anda inginkan, maka itu pun merupakan sebahagian dari ketentuan yang memang harus terjadi. Jangan pula anda berandai:

"Seandainya aku melakukan begini dan begini, nescaya akan begini dan begini."
Akan tetapi, katakanlah: "Semua yang telah ditaqdirkan dan dikehendaki Allah pasti terjadi." (Al-Hadith)

Sekian,
wassalam.

Monday, February 26, 2007

solat tiang agama..

He remembered his grandmother's warning about praying on time:
"My son, you shouldn't leave prayer to this late time". His grandmother's age was 70 but whenever she heard the Adhan, she got up like an arrow and performed Salah.

He, however could never win over his ego to get up and pray. Whatever he did, his Salah was always the last to be offered and he prayed it quickly to get it in on time.

Thinking of this, he got up and realized that there were only 15 minutes left before Salat-ul Isha. He quickly made Wudhu and performed Salat-ul Maghrib.

While making Tasbih, he again remembered his grandmother and was embarrassed by how he had prayed. His grandmother prayed with such tranquility and peace. He began making Dua and went down to make Sajdah and stayed like that for a while.

He had been at school all day and was tired, so tired. He awoke abruptly to the sound of noise and shouting. He was sweating profusely. He looked around. It was very crowded. Every direction he looked in was filled with people. Some stood frozen looking around, some were running left and right and some were on their knees with their heads in their hands just waiting.

Pure fear and apprehension filled him as he realized where he was. His heart was about to burst. It was the Day of Judgement. When he was alive, he had heard many things about the questioning on the Day of Judgement, but that seemed so long ago. Could this be something his mind made up? No, the wait and the fear were so great that he could not have imagined this. The interrogation was still going on. He began moving frantically from people to people to ask if his name had been called. No one could answer him.

All of a sudden his name was called and the crowd split into two and made a passageway for him. Two angels grabbed his arms and led him forward. He walked with unknowing eyes through the crowd. The angels brought him to the center and left him there. His head was bent down and his whole life was passing in front of his eyes like a movie.

He opened his eyes but saw only another world. The people were all helping others. He saw his father running from one lecture to the other, spending his wealth in the way of Islam. His mother invited guests to their house and one table was being set while the other was being cleared.

He pleaded his case, "I too was always on this path. I helped others. I spread the word of Allah. I performed my Salah. I fasted in the month of Ramadan. Whatever Allah ordered us to do, I did. Whatever he ordered us not to do, I did not."

He began to cry and think about how much he loved Allah. He knew that whatever he had done in life would be less than what Allah deserved and his only protector was Allah.

He was sweating like never before and was shaking all over. His eyes were fixed on the scale, waiting for the final decision. At last, the decision was made. The two angels with sheets of paper in their hands, turned to the crowd. His legs felt like they were going to collapse. He closed his eyes as they began to read the names of those people who were to enter Jahannam. His name was read first. He fell on his knees and yelled that this couldn't be, "How could I go to Jahannam? I served others all my life, I spread the word of Allah to others".

His eyes had become blurry and he was shaking with sweat. The two angels took him by the arms. As his feet dragged, they went through the crowd and advanced toward the blazing flames of Jahannam.

He was yelling and wondered if there was any person who was going to help him. He was yelling of all the good deeds he had done, how he had helped his father, his fasts, prayers, the Qur'an that he read, he was asking if none of them would help him.

The Jahannam angels continued to drag him. They had gotten closer to the Hellfire. He looked back and these were his last pleas. Had not Rasulullah [saw] said, "How clean would a person be who bathes in a river five times a day, so too does the Salah performed five times cleanse someone of their sins"?

He began yelling, "My prayers? my prayers? my prayers." The two angels did not stop, and they came to the edge of the abyss of Jahannam. The flames of the fire were burning his face. He looked back one last time, but his eyes were dry of hope and he had nothing left in him.

One of the angels pushed him in. He found himself in the air and falling towards the flames. He had just fallen five or six feet when a hand grabbed him by the arm and pulled him back.

He lifted his head and saw an old man with a long white beard. He wiped some dust off himself and asked him, "Who are you?" The old man replied, "I am your prayers". "Why are you so late! I was almost in the Fire! You rescued me at the last minute before I fell in".

The old man smiled and shook his head, "You always performed me at the last minute, did you forget?"

At that instant, he blinked and lifted his head from Sajdah. He was in a sweat. He listened to the voices coming from outside. He heard the adhan for Salat-ul Isha. He got up quickly and went to perform Wudhu.

p/s: peringatan untuk diri sendiri yg sentiasa alpa...


Sekian,
wassalam.

Sunday, February 25, 2007

La Tahdzan # 9~Teguhkanlah Keperibadian Anda

Yakni, jangan mudah mengenakan dan meniru-niru ciri keperibadian umat lain! Kerana, itu akan menjadi petaka yang tidak mudah redha bagimu. Orang-orang yang lupa dengan dirinya sendiri, suaranya, gerakan tubuhnya, ucapannya, kemampuannya, dan keadaanya sendiri, kebanyakan akan meniru-niru budaya bangsa lain. Dan itulah yang disebut dengan melatah, mengada-ada, berpura-pura dan kehilangan jati diri.

Sejak zaman Nabi Adam 'Alaihissalam hingga makhluk terakhir ciptaan Allah tidak pernah ada dua orang yang sama persis rupanya. Maka, mengapa masih ada orang-orang yang memaksa diri untuk menyamakan perilaku dan kepribadiannya dengan bangsa lain?

Anda merupakan sesuatu yang lain daripada yang lain; tidak ada seorang pun yang menyerupai anda dalam catatan sejarah kehidupan ini, belum pernah ada seorang pun yang diciptakan sama dengan anda, dan tidak akan pernah ada orang yang akan serupa dengan anda di kemudian hari.

Anda sama sekali berbeda dari Zaid dan 'Amr. Kerana itu, jangan memaksakan diri untuk meniru-niru keperibadian orang lain.

Tetaplah berpijak dan berjalan pada keadaan dan perilaku anda sendiri!

...sesungguhnya tiap-tiap satu puak (di antara mereka) telah mengetahui tempat minumnya masing-masing...(Al-Baqarah: 148)

Hiduplah sebagaimana anda diciptakan; jangan mengubah suara anda, dan jangan pula merubah cara berjalan anda! Tuntunlah diri anda dengan wahyu Ilahi, tetapi juga jangan melupakan keadaan anda dan jangan membunuh kemerdekaan anda sendiri!

Anda memiliki corak dan warna tersendiri. Dan kami menginginkan agar anda tetap seperti itu; dengan corak dan warna anda sendiri, sebab anda diciptakan demikian. Kami mengenal anda seperti itu, maka:

Janganlah seseorang di antara kalian menjadi orang yang tidak berpendirian.

Umat manusia-dengan pelbagai macam tabiat dan wataknya-seperti alam tumbuhan; ada yang manis dan masam, dan ada yang panjang dan pendek. Dan seperti itulah seharusnya umat manusia. Jika anda seperti pisang, anda tidak perlu mengubah diri menjadi jambu, sebab harga dan keindahan anda akan tampak jika anda menjadi pisang.

Begitulah, sesungguhnya perbedaan warna kulit, bahasa, dan kemampuan kita masing-masing merupakan tanda-tanda kebesaran Sang Maha Pencipta. Kerana itu, jangan sekali-kali mengingkari tanda-tanda kebesaran-Nya.


Sekian,
wassalam.

Saturday, February 24, 2007

Merendah Diri



Ini adalah salah satu sifat dari Akhlak Islamiah yang amat susah dimiliki dan dikuasai oleh seorang muslim lantaran terpaksa berjuang bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya.

Ibarat ingin memiliki sifat rendah hati seperti ingin memiliki jejaka/perawan yang berakhlak mulia tambahan pula yang dicari itu diketahui mempunyai wajah yang segak/cantik. Mahu lepaskah? Tentu peluang mahu memiliki itu terpaksa melalui pelbagai onak dan duri.

Siapa yang sanggup menolak bakal suami/isteri yang berakhlak mulia dan tidak kurang dari segi wajah. Tapi, kepahitan bisa ditempuh sepanjang melalui ujian memiliki segala yang diidam-idamkan sebelum menjelmanya kemanisan. Tidak mustahil seseorang itu dapat memiliki yang diidam-idamkan tanpa sebarang masalah. Bersyukurlah beliau. Itu nikmat dari Allah.

Manakala yang terpaksa berhempas-pulas memiliki yang diidam-idamkannya itu tentu mendapat rahsia/hikmah tersembunyi di sebalik ujian yang dilaluinya.

Bersifat rendah hati mestilah kerana Allah bukan kerana manusia. Bukan merendah diri kerana inginkan pujian. Kalau boleh kita selalu berdoa:

"Wahai Tuhan..ampunilah daku, jauhilah aku dari sifat takabbur, riak, buruk sangka, ujub, sombong, ingin dipuji, ingin disayangi, ingin diambil berat, ingin dicintai, ingin di'itu' ingin di'ini' dan lain-lain keinginan hati."

Pendakwah selalu diuji dengan sikap ujub (takjub dengan diri sendiri) dan bangga diri. Namun setelah ditewaskan sikap tersebut, ia datang menjelma semula buat kali berikutnya.
Tewas..Datang..Tewas..Datang..

Begitulah hingga kita menemui kematian. Saya cuba nak memberi 3 petua agar kita sama-sama dapat menewaskan sifat mazmumah ini. Ini adalah berdasarkan pengalaman saya sahaja. Semoga ia dapat dikongsi bersama.

Sebagai peringatan, ilmu dan pengalaman manusia terbatas dan lemah. Bandingkanlah apa yang kita ada dengan kekuasaan Allah dan ternyata kita adalah makhluk-Nya!


PETUA PERTAMA

Pabila suara perasaan ini menjelma dalam jiwa, cepat-cepatlah kita berselawat ke atas junjungan besar Baginda s.a.w. Anda semua tahu bukan bahawa selawat ke atas Baginda banyak cara lafaznya tetapi satu tujuan.

Pabila datang bisikan dalam jiwa/hati/diri seperti: "aku ini cantik, aku ini smart, aku ini handsome, aku ini pandai, aku ini baik, aku ni lemah-lembut dengan orang tua-tua, pandai jaga hati" dan lain-lain bisikan, maka cepat-cepatlah BERSELAWAT! Jangan menangguh-nagguh! InsyaAllah dalam sekelip mata, bisikan perasaan tadi akan tewas kerna tewas dalam pertarungan dengan kuasa sakti SELAWAT. Tambahan pula selawat ke atas Baginda mempunyai fadhilat tersendiri. *Allah akan berselawat 10 kali ke atas hamba-Nya yang berselawat ke atas Baginda s.a.w. sebanyak 1 kali. Ini baru ganjaran bagi 1 selawat. Bagaimana agaknya kalau anda berselawat dalam bilangan yang banyak. Tentu banyak fadhilat yang diperolehi.
*Erti 'Allah berselawat' di atas adalah Allah memberi rahmat ke atas yang berselawat.


PETUA KEDUA

Pabila datang suara perasaan dalam jiwa/diri/hati kita maka lawanlah perkara tersebut dengan menyandarkannya kepada pihak lain. Agar apa yang dibanggakan oleh kita itu nampak 'lekeh' atau 'tak setaraf' dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Macam mana perkara itu? Macam ini...

Datang bisikan perasaan: "aku ini handsome/cantik..tentu ramai yang menaruh perasaan terhadap aku." Bila berhadapan dengan perasaan macam itu, cepat-cepatlah lawan! Begini..
Kita lawan dengan suara hati/jiwa: "ada lagi orang yang lebih handsome/cantik dari aku. Siapalah sangat aku ini..."

Maksudnya kita cuba alihkan apa yang kita banggakan itu kepada pihak lain yang lebih layak memiliki perkara tersebut. Contoh terdekat macam ini...

Kita kata : > Tapi sebenarnya..
kita pandai > orang lain lebih pandai
kita baik > orang lain lebih baik
kita berani > orang lain lebih berani
kita handsome > orang lain lebih handsome
kita cantik > orang lain lebih cantik

Dan kias atau bandingkan perkara-perkara ini dengan lain-lain suara bisikan yang pernah, sedang dan akan menyerang anda kelak!

Kedengaran satu kata-kata (saya tidak dapat pastikan sama ada ianya adalah Hadis Baginda s.a.w. atau kata-kata hikmat ulamak) iaitu : "Jangan selalu melihat kelebihan yang dimiliki oleh mereka tetapi lihatlah apa yang dimiliki oleh mereka di bawah kamu. Itulah salah satu tembok untuk menjadikan kamu bersyukur dengan apa yang kamu miliki."


PETUA KETIGA/TERAKHIR

Iaitu dengan cara kita melawan suara bisikan dalam diri/jiwa kita yang cenderung untuk memuji diri dengan menyandarkan semua sifat-sifat tersebut kembali kepada Allah jua. Ini hak Allah. Itu hak Allah.

Contohnya apabila datang suara bisikan seperti: "aku ini kuat, aku ini handsome, aku ini cantik,
aku ini cerdik, aku ini..tahu itu ini, masyarakat hormat aku, aku orang penting, aku orang penyantun, bersungguh-sungguh dalam sesuatu kerja." dan lain-lain suara bisikan; maka, cepat-cepatlah kembalikan semua sifat itu kepada Allah.

Cuba lihat kata-kata ini..kita kata tetapi yang sebenarnya..,

1) kita kata kita kuat tapi sebenarnya..kekuatan itu milik Allah dan Allah lebih Perkasa dari makhluk.
2) kita kata kita handsome/cantik tapi sebenarnya..handsome/cantik itu hak Allah dan Allah bersifat dengan cantik mengatasi kecantikan manusia.
3) kita kata kita cerdik/pandai tapi sebenarnya..Allah lebih mengatasi segala ilmu aku dan ilmu yang aku miliki hanyalah ibarat debu halus yang berada di bumi yang luas.
4) kita kata: aku ni berakhlak mulia tapi sebenarnya..akhlak aku ini adalah pemberian Allah dan kekasih Allah iaitu Baginda s.a.w. adalah lebih tinggi akhlaknya dari umatnya. Jauh beza antara aku dan Rasulullah s.a.w.

InsyaAllah, dengan melawan kata-kata tersebut tadi kita akan merasa tiada sesuatu pun dalam diri kita ini yang boleh dibanggakan kerna semuanya hak Allah jua. Barulah datang selepas itu sikap merendah diri. Iaitu merendah hati kepada Allah dan bukannya merendah diri kepada manusia! Sesiapa yang merendah diri kepada Allah dengan sebenar-benar makna merendah diri, saya percaya dia akan menghormati manusia lain di dunia ini kerna dia tahu bahawa semua manusia adalah sama di hadapan Allah. Orang yang paling mulia disisi Allah adalah mereka yang kuat TAQWA!

sumber: fwd message.

p/s: peringatan untuk diri sendiri yang sentiasa alpa..


Sekian,
wassalam.



Friday, February 23, 2007

Cuti summer yang harus disyukuri..

Cuti skolah dh nak abis..tinggal2 ari je lagi untuk enjoy dengan hati yang lapang, lepas tu kelas dah start..huhu. Saye memang sabar sangat2 nk tunggu ari isnin ni =P.

Tahun yang mendebarkan, dan tahun yang akan menentukan segalanya. Mungkin jugak ini tahun terakhir saye di bumi new zealand, hrm..Dan setahun tu sangat sekejap rasenye. Tak sangka cepat betul masa berlalu, dah 2 tahun saye di sini rupanya. Banyak pengalaman dan kenangan yang dah terkumpul, sume rasa ada; pahit, manis, masam, masin...hehe. Walau apepun, saye sangat gembira dan bersyukur dengan semuanya..inshaAllah.

Dulu saye ingat cuti summer mesti boring, mengingatkan pengalaman mereka yang pernah berada di sini pada cuti sebelumnya. Tapi alhamdulillah bila saye fikir2, saye rase cuti kali ini not bad bagi saye..walaupun 3 bulan tu sebenarnye suatu tempoh yang lama. Dan saye berjaya menempuhnya dgn baik..(ye ke?!)..hehe.

Walaupun saye rase saye banyak membazir masa je sepanjang cuti ni, dan tidak memanfaatkan masa yang ade dgn sebaik2nya untuk berjalan2 kat new zealand, tapi untuk sesetengah perkara, saye rase cukup gembira..sangat2 gembira. Saye mungkin telah melepaskan peluang dan kesempatan yang mungkin hadir hanya sekali dalam hidup saye, tapi saye rase terlalu banyak makna kehidupan yang saye belajar sepanjang tempoh 3 bulan ini..dan saye rase sangat bersyukur.

Saye gembira kerana masa cuti ini saye dapat rasekan betapa manisnya sebuah persahabatan. Dulu kita mungkin sekadar kenalan, tapi sekarang kita sudah menjadi kawan. Dulu kita hanya berjumpa bila kita 'dipertemukan' di mana2 event, tapi sekarang bila kita berjumpa, kita tak sejanggal dulu. Dulu saye prejudis terhadap sesetengah golongan, tapi sekarang saye dah belajar untuk tidak cepat melabel orang. Kita mungkin dapat mengenali personaliti seseorang dengan hanya sebuah pertemuan, tapi untuk memahami hati budinya memerlukan kita untuk hidup dalam kehidupannya. Dan kini saye nampak dengan jelas bahawa tiada seorang pun yang tak dapat saye contohi. Hrm, maksud saye..dalam kekurangan yang saye nampak dengan mata kasar dan rabun saye ni, sebenarnye tersembunyi nilai-nilai murni yang dapat saye pelajari. Dan kadang-kadang saye tak dapat menemukan ciri-ciri tersebut dalam diri orang yang saye expect akan memilikinya.

Saye cukup gembira sekarang ini..tambah2 lagi bila mendapat kenalan baru. Adik2 pun dah ramai yang sampai, so far saye rase diorang sume okey. Walaupun pada mulanya kalau boleh xmo junior datang, sbb saye rase komuniti melayu dh cukup ramai kat sini..ramai2 sangat cam xbest je, gi memane nnt akan jumpa org melayu..Tapi bila dh jumpa diorang, rasenye ok je kot..boleh tambah kawan=).Berkenalan dengan orang yang tidak pernah saye kenal, dan mendapat peluang untuk lebih mengenali kawan2 yang telah saye kenal..adalah suatu rahmat yang harus disyukuri. Saye gembira kerana diterima di kalangan mereka..dan saye gembira kerana mereka melayan saye dengan baik. Terima kasih tak terhingga ye..=)

Sekarang ini saye masih lagi hidup menumpang..huhu. Bilik kat ilam masih lagi penuh ngan barang2, tak tau bila semangat untuk mengemas tu akan datang. Sekarang ni masih lagi cam tongkang pecah..huhu. Sebab tu la saye masih lagi berat hati nak meninggalkan 58 Ilam Rd ni..hehe. Tapi secara jujurnya, saye terharu jgk la.. sbb dah la saye ni menumpang je, pastu buat cam umah sendiri plk tu..dan diorang tak kisah, malahan memberi keselesaan lg kpd saye. Terima kasih banyak2..sangat2 banyak. Sayang sangat2 kt kawan2 semua..=). Kata-kata ini saye tujukan untuk kawan2 di 11A Rudleigh Ave jgk..time kasih banyak2 ye..=)

Okla, saye doakan semoga kawan2 saye sume dapat jaga diri ngan baik. Mintak dijauhkan dari apa2 yang tidak baik..ameen. Lagipun saye akan gembira kalau anda bahagia, inshaAllah =).

Sekian,
wassalam.

La Tahdzan # 8~ Usirlah Kekosongan Dengan Kesibukan

Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanye akan menjadi bahan gossip dan desas-desus yang tidak bermanfaat. Itu, kerana aqal fikiran mereka selalu melayang-layang tidak tahu arah. Dan...

mereka suka tinggal bersama-sama orang-orang yang ditinggalkan (kerana uzur)... (At-Taubah: 87)

Saat paling berbahaya bagi aqal adalah apabila pemiliknya menganggur dan tidak berbuat apa-apa. Orang seperti itu, ibarat kereta yang berjalan dengan kecepatan tinggi tanpa pemandu; akan mudah terhuyung-hayang ke kanan dan ke kiri.

Bila pada suatu hari anda mendapati diri anda menganggur tanpa kegiatan, bersiaplah untuk bersedih, gundah dan cemas! Sebab, dalam keadaan kosong itulah fikiran anda akan menerawang ke mana-mana; dari mengingat kegelapan masa lalu, menyesali kesialan masa kini, hingga mencemaskan kelamnya masa depan yang belum tentu anda alami. Dan itu, membuat aqal fikiran anda tidak terkendali dan mudah terlepas dari kawalan. Maka dari itu, saya nasihatkan kepada anda dan diriku sendiri bahawa mengerjakan amalan-amalan yang bermanfaat adalah lebih baik daripada terlarut dalam kekosongan yang membinasakan. Kesimpulannya: Membiarkan diri dalam kekosongan itu sama halnya dengan bunuh diri dan merosak tubuh dengan dadah.

Waktu kosong itu tidak ubahnya dengan seksaan halus ala penjara Cina; meletakkan si tahanan itu di bawah paip air yang hanya dapat menitiskan air satu titis setiap minit selama bertahun-tahun. Dan dalam masa penantian yang panjang itulah, biasanya seorang akan menjadi stress dan gila.

Menganggur dapat melalaikan diri, dan sunyi dari kegiatan merupakan pencuri profesional, sedangkan aqal anda adalah perwira yang dapat melawan dan mengoyak pertempuran khayalan ini.

Kerana itu bangkitlah sekarang juga; kerjakan solat, baca buku, bertasbih,mengkaji, menulis, mengemaskan meja kerja, mengemaskan bilik tidur, atau berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain untuk mengusir kekosongan itu! Ini kerana aku ingin mengingatkan anda agar tidak berhenti sejenak pun dari melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Bunuhlah setiap waktu kosong dengan "pisau" kesibukan! Dengan cara itu, doktor-doktor dunia akan berani menjamin bahawa anda telah mencapai 50% dari kebahagiaan. Lihatlah para petani, nelayan, dan para buruh kasar; mereka dengan ceria mendendangkan lagu-lagu seperti burung-burung di alam bebas! Mereka tidak seperti anda yang tidur di atas katil empuk, tetapi selalu gelisah dan mengalirkan air mata kesedihan.


Sekian,
wassalam.

Thursday, February 22, 2007

Kadang-kadang...

Kadang-kadang tak semua yang kita rase mampu kita luahkan. Kadang-kadang kita rase tak puas hati, kadang-kadang rase tak selesa, kadang-kadang rase nak menegur...tapi mungkin sebab manusia ni ada hati dan perasaan, menyebabkan kita selalu memikirkan implikasi dan kesannya ke atas pihak lain, dan mungkin juga untuk kepentingan diri kita sendiri. Dan kadang-kadang juga bukan disebabkan hal2 lain, tapi ego kita yang tak nak kalah.

Kadang-kadang bukan kita tak tahu benda tu salah, tapi nak mengeluarkan suara untuk betulkan keadaan tu, itu yang susah nak buat. Kadang-kadang disebabkan orang yang kita rase nak tegur tu adalah kawan2 kita sendiri, orang2 yang dekat ngan kita, orang2 yang kita hormat, dan orang2 yang kita sayang. Sebab tu kita selalu berfikir banyak2 kali kalau nak menegur, takut pihak tersebut akan berkecil hati..takut mereka fikir kita ni leceh sangat, benda2 kecik pon nak amik kisah. Takut mereka tak selesa nak berkawan ngan kita lepas kena tegur, sebab kadang-kadang saye pon terasa lain jgk bila kena tegur ngan orang..terasa cam teruknya diri ni sampai kena tegur..dan saye faham perasaan itu.

Tapi untuk terus menyimpan perasaan tu bukanlah sesuatu yang menggembirakan. Kadang-kadang kita sedaya upaya nak bagi hint supaya orang faham..cuba nak mengelak dari menujukan tepat pada orang yang kita nak tegur..Tapi bila kita terlalu berkias, ade pulak yang tak faham. Dan kadang-kadang kita pun hilang kesabaran..sebab tak mampu nak luahkan apa yang kita rase. Dan akibatnya orang terus tak faham.

Kadang-kadang kita sendiri pulak yang rase rendah diri..sedar diri tidak sempurna dalam setiap tindakan. Kadang-kadang diri sendiri rase takut untuk menegur sebab risau kita akan melakukan perkara yang sama pada masa akan datang. Orang kata, 'cakap tak serupa bikin'. Last2, mulut kita terkunci. Dan kita biarkan saje apa yang berlaku tu untuk terus berlaku..walaupun kita tak selesa, kita rase bersalah sebab tak tegur..tapi kita terpaksa terima dan bersabar, sebab kelemahan kita juga yang tak mampu nak bersuara.

Kadang-kadang kita terpaksa berpura-pura..mengiyakan setiap kata-kata, menyokong setiap perbuatan..sebab kita berdiri seorang diri. Selalu kita rase keliru, sebab kita tak tahu nak buat ape..hrm, sebenarnya kita tahu, tapi kita tak mampu, dan kita tidak yakin pada diri kita. Kadang-kadang kita rase diri kita sangat teruk bila kita tahu dan kita dapat bezakan apa yang baik, dan apa yang kurang baik..tapi diri kita lebih rela membiarkan apa yang berlaku terus-terusan seperti sediakala. Kadang-kadang kita harap untuk jadi seperti orang lain, yang mampu mengeluarkan rase tidak puas hati mereka; kalau tak suka, mereka akan kata tak suka...kalau suka, mereka kata suka.

Dan sebenarnya, bukan ape yang hati rase itu yang paling penting. Yang paling penting sekali adalah sejauh mane kita memelihara diri kita. Memang kita tahu, kalau kita tak mampu menegur menggunakan lidah, kita boleh membangkang di dalam hati, dan itulah selemah-lemah iman. Cuma kadang-kadang kita terfikir, ada syer ke yang akan kita dapat dari ape yang orang lain buat..walaupun kita sebenarnya tak menyokong? Kadang-kadang kita risau, takut kita akan dipertanggungjawabkan kelak, dipersoalkan itu sudah pasti. Cukup ke dengan hanya berkata-kata di dalam hati?? Kadang-kadang kita risau, takut mendapat tempiasnya. Bukan kita cuba memburuk2kan orang lain..ataupun cuba menunjukkan diri sendiri ini baik..sebab kita sendiri pun tak suka kalau orang lain mendapat tempias dari sesuatu keburukan yang kita lakukan. Kalau saye yang buat salah, dan orang lain yang kena marah..saye mesti rase tak sedap hati. Saye pasti orang lain pun akan rase macam tu jugak kan?? sebab saye tahu kawan2 saye sumenye baik2. Kalau tak baik tu bukan kawan saye..(hehe..main2 je). Di saat ini pun saye dah tak tahu nak gunakan ayat yang macam mane..supaya nampak general. Tapi dah lame sbnrnye saye fikir, nak menulis kat blog ni ke tak nak..?!! Sebab kalau saye menulis, confirmnye saye menulis pasal benda2 yang berlaku kat sekeliling saye, yang berlaku dalam hidup saye...takdenye saye nak p kaji kehidupan masyarakat kat pelosok dunia lain..=P. Oleh sebab itu, saye mintak maaf awal2 kalau ade yang terasa kurang selesa dan tidak puas hati. Inilah rasenye jalan terbaik buat saye..sebab saye tahu saye memang takleh cakap depan2..jadi biarlah saye bercakap ngn blog ni je..hehe.

Kadang-kadang bila kita tak mampu nak tegur, kita cuma berdoa sambil berharap di dalam hati yang pihak terlibat itu akan faham. Kalau faham syukur alhamdulillah. Kalau tak faham, atau mungkin buat2 tak faham..kita tak mampu nak buat ape lagi, cuma teruskan berdoa. Sebab kita takde kuasa nak tentukan kejadian2 yang berlaku dalam hidup kita seperti yang kita nak, ikut kehendak hati kita. Jadi kalau kita memang betul2 dah tak mampu nak tegur, kita mintak la bantuan dari Dia, sebab Dia itu Maha Pemurah. InshaAllah kalau kita selalu mintak, dengan izin-Nya Dia akan makbulkan..ameen.

Dan bila kita menegur sesiapa, kita harap orang tu takkan menyimpan perasaan tak puas hati terhadap kita, marah apatah lagi. Anggaplah kita tegur sebab kita sayang kawan2 kita..kita sayang orang yang kita tegur. Dan kalau kita tak tegur, bukan maksudnya kita tak sayang dan kita tak ambik berat..tapi kadang-kadang kita rasakan yang kawan2 kita semuanya dah besar dan mampu berfikir sendiri mana yang patut dan tak patut dibuat. Kadang-kadang kita tak tegur sebab kita mungkin tak berani..(walaupun kita tahu orang tu tak makan orang pun..=P). Dan kita harap mereka tahu yang kita nakkan yang terbaik buat kawan2 kita..kalau boleh bukan setakat di dunia saje..=)

Kadang-kadang kita sedar sensitif tu perlu bertempat. Benda2 yang kecik kita nampak besar, dan kita lupa yang kita tiada yang sempurna. Dan kadang-kadang kita rase keliru, sebab kita tak tahu bila sesuatu masalah tu kita perlu amik serius, dan bila kita boleh pandang sebelah mata je. Kadang-kadang kita rase tersepit di tengah-tengah antara kawan dengan kawan, antara kawan dengan saudara se-Islam, antara kawan dengan hati milik kita sendiri. Dan kadang-kadang kita berharap ade orang yang akan ingatkan kita bila kita lupa, bila kita alpa. Kadang-kadang kita harap orang pun berani tegur kita bila kita buat salah.

Kadang-kadang jugak kita harap orang akan sensitif dengan benda2 yg sensitif bagi diri kita. Kadang-kadang kita harap mereka memikirkan apa yang kita rase..dan cuba kurangkan berseloroh ttg benda2 yang sensitif. Sebab kadang-kadang kita boleh bersabar, tapi kadang-kadang kita fragile. Kadang-kadang kita harap mereka peka dengan apa yang berlaku di sekeliling mereka, supaya mereka faham. Dan kadang-kadang kita harap mereka faham permintaan kita..tapi selalu kita sedar, orang tidak akan faham selagi mereka tidak mengalaminye sendiri...

Dan saye tahu, bukan saye sorang je yang rase macam ni..sebab tu saye gunakan kata ganti nama 'kita'..hehe. Sebenarnye saye macam tak berapa faham jugak apa yang saye cuba nak tekankan dalam entri ni, tak tahu ape jalan penyelesaian dari masalah saye ni. Memang susah kan nak menegur orang..?!! Rasenye entri kali ni mungkin cuba nak meluahkan ape yg saye rase je kot..at least rase lega sikit. Mane2 yang dapat difahami dari kata2 kt atas tu, boleh la amik pengajaran..kalau tak faham, abaikan saje, saye memang suka merepek..=D.


Sekian,
wassalam.

Lelaki Idaman Saya

Lelaki idaman saya adalah seorang lelaki yang beriman
Yang hatinya disalut rasa takwa kepada Allah
Yang jiwanya penuh penghayatan terhadap Islam
Yang sentiasa haus dengan ilmu
Yang sentiasa dahaga akan pahala
Yang solatnya adalah maruah dirinya
Yang tidak pernah takut untuk berkata benar
Yang tidak pernah gentar untuk melawan nafsu
Yang sentiasa bersama kumpulan orang-orang yang berjuang di jalan Allah

Lelaki idaman saya adalah lelaki yang menjaga tutur-katanya
Yang tidak bermegah dengan ilmu yang dimilikinya
Yang tidak bermegah dengan harta dunia yang dicarinya
Yang sentiasa berbuat kebajikan kerana sifatnya yang penyayang
Yang mempunyai ramai kawan dan tidak mempunyai musuh yang bersifat jembalang

Lelaki idaman saya adalah lelaki yang menghormati ibunya
Yang sentiasa berbakti kepada kedua orang tua dan keluarga
Yang bakal menjaga kerukunan rumahtangga
Yang akan mendidik isteri dan anak-anak mendalami Islam
Yang mengamalkan hidup penuh kesederhanaan
Kerana dunia baginya adalah rumah sementara menuju akhirat

Lelaki idaman saya sentiasa bersedia untuk menjadi imam
Yang hidup di bawah naungan Al-Quran dan mencontohi sifat Rasulullah saw
Yang boleh diajak berbincang dan berbicara
Yang menjaga matanya dari berbelanja
Yang sujudnya penuh kesyukuran dengan rahmat Allah ke atasnya

Lelaki idaman saya tidak pernah membazirkan masa
Matanya kepenatan kerana penat membaca
Suaranya lesu kerana penat mengaji dan berzikir
Tidurnya lena dengan cahaya keimanan
Bangunnya subuh penuh kecergasan
Kerana sehari lagi usianya bertambah penuh kematangan

Lelaki idaman saya sentiasa mengingati mati
Yang baginya hidup di dunia adalah ladang akhirat
Yang mana buah kehidupan itu perlu dibaja dan dijaga
Agar berputik tunas yang bakal menjadi baka yang baik
Meneruskan perjuangan Islam sebelum hari kemudian

Lelaki idaman saya adalah lelaki
Yang tidak terpesona dengan buaian dunia
Kerana dia mengimpikan syurga
Di situlah rumah idamannya
Dan dia ingin membawa saya bersama
Dialah lelaki idaman saya


Nukilan Rasa : Mas Merah '99
Dipetik dari Majalah Muslimah.


Sekian,
wassalam.

Wednesday, February 21, 2007

La Tahdzan # 7 ~ Berbuat Baik Kepada Orang Lain Akan Melapangkan Dada

Kebajikan itu sebaik namanya, keramahan seramah wujudnya, dan kebaikan sebaik rasanya. Dan orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua itu adalah mereka yang melakukannya. Mereka ini, akan merasakan "buah"nya seketika itu juga dalam jiwa, akhlaq dan nurani mereka. Sehingga, mereka pun selalu lapang dada, tenang, tenteram dan damai.

Ketika diri anda diliputi kesedihan dan kegundahan, berbuat baiklah terhadap sesama manusia, nescaya anda akan mendapatkan ketenteraman dan kedamaian hati! Sedekahilah orang yang papa, tolonglah orang-orang yang kena zalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, nescaya anda akan merasakan kebahagiaan dalam semua sisi kehidupan anda!

Perbuatan baik itu laksana wewangian yang, tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya. Dan manfaat psikologi dari kebajikan itu terasa seperti ubat-ubat mujarab yang dapat diperolehi di dalam hati orang-orang yang berhati baik dan bersih.

Menebar senyum manis kepada orang-orang yang "miskin akhlaq" merupakan sedekah jariyah. Ini tersirat dalam tuntunan akhlaq yang berbunyi:

Sekalipun engkau bertemu dengan saudaramu dengan wajah ceria. (Al-Hadith)

Sesungguhnya kemuraman wajah merupakan tanda permusuhan sengit terhadap orang lain, yang hanya diketahui terjadinya oleh Sang Maha Ghaib.

Seteguk air yang diberikan seorang pelacur kepada seekor anjing yang kehausan dapat membuahkan syurga yang luasnya seluas langit dan Bumi. Ini, merupakan bukti bahawa Sang Pemberi pahala adalah Dzat Yang Maha Pemaaf, Maha Baik dan sangat mencintai kebajikan, serta Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Wahai orang-orang yang merasa terancam oleh himpitan kesengsaraan, kecemasan dan kegundahan hidup, kunjungilah taman-taman kebajikan; sibukkan diri kalian dengan memberi, mengunjungi, membantu, menolong, dan meringankan beban sesama! Dengan semua itu, nescaya kalian akan mendapatkan kebahagiaan dalam semua sisinya; rasa, warna dan juga hakikatnya.

Sedang ia tidak menanggung budi sesiapapun, yang patut dibalas, hanyalah mengharapkan keredaan Tuhannya Yang Maha Tinggi; dan demi sesungguhnya, ia tetap akan berpuas hati (pada hari akhirat, dengan mendapat segala yang diharapkannya). (Al-Lail: 19-21)


Sekian,
wasslaam.

Tuesday, February 20, 2007

Bukan Perempuan Biasa

Bukan perempuan biasa
Bila hatinya masih lagi tenang
Walaupun seringkali dihiris dan dicalari
Bukan perempuan biasa
Andai bibirnya masih menguntum senyum
Walau cairan pekat merah pernah mengalir melaluinya.
Bukan perempuan biasa
Setelah selautan onak dan duri diredahi
Seusia hidup di muka bumi
Setelah jiwanya disakiti hatinya dilukai
Namun jiwanya masih mampu teguh berdiri.
Hakikatnya dia berdiri seorang diri
Bersama hati sekeras wajah
Menempuh cabaran demi cabaran
Dugaan demi dugaan.
Kesedihan ibarat bayang-bayang setia yang mengekori
Kedukaan silam bagaikan cermin di hadapan diri
Kenangan maha perit sudah tidak mampu ditepis lagi
Namun
Selagi mendung berarak kelabu
Perjuangan hidup masih belum sampai ke penghujung
Langkah tetap diatur penuh keakuran
Pada setiap takdir dan ketentuan.
Bukan perempuan biasa
Segala ikrar di hati teguh terpateri
Tembok kebencian takkan runtuh
Ketabahan hati takkan luluh
Ketahanan diri takkan roboh
Bukan perempuan biasa
Jiwa dan perasaannya tiadakan dapat diselami
Kesedihan lampaunya mustahil untuk dijejaki
Rintihan hatinya tidak akan mampu dimengerti.
Sungguh
Bukan perempuan biasa
Bila tangisan dan senyumannya
Terlalu sukar untuk ditafsirkan
Tiadakan dapat dibezakan.
Itu hakikat
Itu kebenaran
Perempuan itu
Di tangannya setangkai mawar berduri
Di hatinya sebuku racun berbisa.


CETUSAN RASA: MAWAR DESA
PETIKAN: majalah FAJAR (edisi akhir)


p/s : sukarnya untuk menjadi 'bukan perempuan biasa'...yang tabah, yang sabar, yang cekal..yang tenang walau sentiasa diuji.

wassalam.

Monday, February 19, 2007

La Tahdzan # 6~Berharaplah Akan Redha Allah Semata

Allah menciptakan para hamba-Nya agar selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justeru banyak yang menyembah selain Dia dan banyak pula yang bersyukur kepada selain Dia.

Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Kerana itu, anda tidak perlu hairan dan resah bila mendapati mereka mengingkari kebaikan yang pernah anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah anda tunjukkan, serta melupakan bakti yang telah anda persembahkan. Bahkan, anda tidak usah resah bila mereka pun memusuhi anda dengan sangat keji dan membenci anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justeru kerana anda berbuat baik kepada mereka.

...dan tidaklah mereka mencaci dan mencela (Islam) melainkan setelah Allah dan Rasul-Nya memberi kesenangan kepada mereka dari limpah kurnia-Nya...(At-Taubah: 74)

Cuba anda buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini! Dalam salah satu babnya diceritakan: Seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik; ia memberinya makan, pakaian dan minum, mendidiknya hingga menjadi orang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan bersusah-payah agar anaknya bahagia. Namun sebaliknya, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, tiba-tiba ia menjadi seperti anjing liar, meremehkan jasa orang tuanya. Ia tidak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, bongkak, dan derhaka terhadap orang tuanya. Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan.

Kerana itu, siapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah sayugianya menghadapi semua itu dengan kepala dingin. Dan, ketenangan seperti itu akan mendatangkan balasan pahala dari Dzat yang perbendaharaan-Nya tidak pernah habis dan sirna.

Ajakan ini bukan untuk menyuruh anda meninggalkan kebaikan yang telah anda lakukan selama ini, atau agar anda sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain. Ajakan ini hanya ingin agar anda tak goyah dan terpengaruh sedikit pun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah anda perbuat. Dan janganlah anda bersedih dengan apa saja yang mereka perbuat.

Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka anda akan menguasai keadaan, tidak akan terusik oleh kebencian mereka, dan tidak akan merasa terancam oleh perlakuan keji mereka! Anda harus bersyukur kepada Allah kerana dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar anda berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahawa tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah.

(Sambil berkata dengan lidah atau dengan hati): "Sesungguhnya kami memberi makan kepada kamu kerana Allah semata-mata; kami tidak berkehendakkan sebarang balasan dari kamu atau ucapan terima kasih." (Al-Insan: 9)

Masih banyak orang beraqal yang sering hilang kawalan dan menjadi serabut fikirannya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-orang sekitarnya. Mereka seolah-olah belum pernah mendengar wahyu Ilahi yang menjelaskan dengan jelas tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah. Dalam wahyu itu dikatakan:

...dan manakala Kami hapuskan kesusahan itu daripadanya, ia terus membawa cara lamanya seolah-olah dia tidak pernah merayu kepada Kami memohon hapuskan sebarang kesusahan yang menimpanya...(Yunus: 12)

Anda tidak perlu terkejut apabila anda menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemuhan kepada anda. Dan anda tidak usah terkejut, bila orang yang anda beri tongkat untuk menggiring kambing gembalaannya justeru memukulkan tongkat itu ke kepala anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tidak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Agung dan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya pun mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan anda!



Sekian,
wassalam.

Sunday, February 18, 2007

Lelaki Sejati

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,
tetapi dari kasih sayangnya pada orang di sekitarnya.

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya,
tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati di tempat bekerja,
tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan,
tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang,
tetapi dari hati yang ada di balik itu.

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja,
tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya.

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari jumlah tanggungjawab yang dibebankan,
tetapi dari tabahnya dia menghadapi liku-liku kehidupan.


Lelaki sejati bukanlah dilihat dari rajinnya membaca kitab suci,
tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang dia baca.


p/s : copy n type..




Wassalam.

Saturday, February 17, 2007

La Tahdzan #5~ Jadikan Kritikan Tajam Sebagai Penghormatan


Sang Pencipta dan Pemberi Rezeki Yang Maha Mulia, acapkali mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tidak beraqal. Maka, apalagi saya, anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit. Mungkin pula, sesekali anda akan mendapat cemuhan dan hinaan dar orang lain.

Dan mereka, tidak akan pernah diam mengkritik anda sebelum anda masuk ke dalam liang lahad, menaiki tangga ke langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun bila anda masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat anda bersedih dan menitiskan air mata, mengalirkan darah kematian anda, dan mengusik ketenangan anda.

Perlu diingat; orang yang duduk di atas tanah tidak akan pernah jatuh, dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka, marah dan kesal kepada anda adalah kerana mungkin anda mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak-tanduk, atau harta. Jelasnya, anda di mata mereka adalah orang berdosa yang tidak terampuni sampai anda melepaskan semua kurnia dan nikmat Allah yang pada diri anda, atau sampai anda meninggalkan semua sifat terpuji dan nilai-nilai luhur yang selama ini anda pegang teguh. Dan menjadi orang yang bodoh, pandir dan tolol adalah yang merekainginkan dari diri anda.

Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan; kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemuhan dan hinaan mereka! Bersikaplah laksana batu karang; tetap kukuh berdiri meski diterpa butiran-butiran salji yang menderanya setiap saat dan ia justeru semakin kukuh kerananya. Ertinya: Jika anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemhan mereka, bererti anda telah meluluskan keinginan mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan anda. Padahal, yang terbaik adalah menjawab tindak-balas kritikan mereka dengan menunjukkan akhlaq yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan anda merasa tertekan oleh setiap angkara mereka untuk menjatuhkan anda! Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakikatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk anda. Yakni; semakin tinggi darjat dan posisi yang anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.

Anda akan mampu menutup mulut mereka dan menahan gerakan lidah mereka. Yang anda mampu, adalah hanya mengubur dalam-dalam setiap kritikan mereka, dan bersikap acuh tak acuh terhadap mereka. Dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang diperintahkan Allah Ta'ala di dalam firman-Nya ini:

...matilah kamu dengan kemarahan kamu itu... (Ali-'Imran: 119)

Bahkan, anda juga dapat melawan perkataan mereka yang buruk dengan diam seribu bahasa dengan cara memperbaiki akhlaq dan meluruskan setiap kesalahan anda. Dan bila anda ingin diterima oleh semua pihak, dicintai semua orang, dan terhindar dari cela, bererti anda telah menginginkan sesuatu yang mustahil terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan.


Sekian,
wassalam.

Friday, February 16, 2007

Kawan Yang Baik

Bukannya mudah nak cari kawan yang baik.
Bukan mudah juga nak menjadi kawan yang baik.

Kawan yang baik tak pernah mengumpat di belakang kawan baiknya.
Kawan yang baik tak pernah cemburu dengan kejayaan kawan baiknya.
Sebaliknya kawan yang baiklah yang paling banyak membantu kawan baiknya untuk mencapai kejayaan.

Kawan yang baik tak pernah mempengaruhi kawan baiknya untuk membuat perkara yang buruk dan sia-sia.
Kawan yang baik adalah orang yang selalu menasihati kawan baiknya untuk berbuat kebaikan.

Kawan yang baik adalah orang pertama yang akan dicari bila tiba masa sedih atau gembira.
Kawan baik menjadi tempat kita meluahkan perasaan yang tak dapat diluahkan kepada kawan biasa.

Kawan yang baik tak pernah memaksa kawan baiknya untuk sentiasa berada disisinya.
Kawan yang baik tak pernah melarang kawan baiknya untuk berkawan dengan kawan yang baik.

Kawan yang baik tak pernah cemburu jika kawan baiknya mempunyai ramai kawan baik, kerana kawan yang baik tahu apa yang paling baik untuk kawan baiknya.

Kawan yang baik akan sentiasa mendoakan kesejahteraan dan kebahagiaan kawan baiknya di dunia dan di akhirat di dalam doanya.

Kita adalah kawan yang baik jika kita faham bahawa kawan baik kita bukanlah seorang yang sempurna.
Kita adalah kawan yang baik jika kita menjadi kawan yang baik kepada kawan baik kita.

Kita bukanlah kawan yang baik jika kita tidak menghargai kawan baik kita, kerana kawan yang baik akan sentiasa menghargai kawan baiknya.

Kita bukanlah kawan yang baik jika kita tidak memberitahu perkara yang baik kepada kawan baik kita, kerana kawan yang baik akan selalu menyampaikan perkara yang baik kepada kawan baiknya.

Dan kalau kita nak dapat kawan baik yang baik, kita mesti lebih dahulu menjadi seorang kawan yang baik...kepada kawan baik kita.

Sekian,
wassalam.


Thursday, February 15, 2007

masa depan akan datang dengan sendirinya..(andai panjang umur)

La Tahdzan #4 ~ Masa Depan Akan Datang Dengan Sendirinya

Firman Allah swt. di dalam surah An-Nahl, ayat 1:

"Sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah pasti akan datang, maka janganlah kalian minta untuk disegerakan..."

Oleh kerana itu, janganlah anda mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah anda mahu mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah-buahan sebelum masak?

Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba; belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Lalu, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, meramalkan bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?

Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam ghaib dan belum turun ke Bumi. Maka tidak sepatutnya kita menyeberangi sebuah jambatan sebelum sampai di atasnya. Sebab siapa yang tahu bahawa kita akan sampai atau tidak pada jambatan itu? Boleh jadi kita akan terhenti jalan kita sebelum sampai ke jambatan itu, atau mungkin pula jambatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan boleh jadi pula, kita akan sampai pada jambatan itu dan kemudian menyeberanginya.

Dalam syariat, memberi kesempatan kepada fikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka-buka alam ghaib, dan kemudian terhanyut dalam kecemasan-kecemasan yang baru diduga darinya, adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Kerana, hal itu termasuk thulul amal (angan-angan yang terlalu jauh). Sesungguhnya tindakan itupun tidak masuk aqal, kerana sama halnya dengan berusaha perang melawan bayang-bayang. Namun kebanyakan manusia di dunia ini justeru banyak yang termakan oleh ramalan-ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan krisis ekonomi yang khabarnya akan menimpa mereka. Padahal, semua itu hanyalah sebahagian dari kurikulum yang diajarkan di "sekolah-sekolah syaitan".

"Syaitan itu menjanjikan (menakut-nakutkan) kamu dengan kemiskinan dan kepapaan (jika kamu bersedekah atau menderma), dan ia menyuruh kamu melakukan perbuatan yang keji (bersifat bakhil, kedekut); sedang Allah menjanjikan kamu (dengan) keampunan daripada-Nya serta kelebihan kurnia-Nya..." [Al-Baqarah:268]

Mereka yang menangis sedih menatap masa depan, adalah yang menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, menderita sakit selama setahun, dan memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus tahun lagi. Padahal, orang yang sedar bahawa usia hidupnya berada di "genggaman yang lain" tentu tidak akan menggadaikannya untuk sesuatu yang tidak ada. Dan orang yang tidak tahu bila akan mati, tentu salah besar bila justeru menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak diketahui secara pasti hakikatnya.

Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya; janganlah anda menanyakan khabar beritanya, dan jangan pula anda menunggu waktu itu. Sebab, hari ini anda sudah sangat sibuk.

Jika anda hairan, maka lebih menghairankan lagi orang-orang yang berani menebus kesedihan suatu masa yang belum tentu matahari terbit di dalamnya dengan bersedih pada hari ini. Oleh kerana itu, hindarilah angan-angan yang berlebihan.



Sekian,
wassalam.

Wednesday, February 14, 2007

Valentine's Day

VALENTINE’S Day atau ‘Hari Kekasih’ sebagaimana yang difahami ialah hari di mana dua orang yang berkasih sayang atau sepasang kekasih yang bercinta meraikan percintaan dan kasih sayang. Budaya ini disambut setiap tahun pada 14 Februari.

Tidak dinafikan manusia suka dikasihi dan mengasihi di antara satu sama lain. Golongan remaja adalah golongan yang sering kali dikaitkan dengan soal percintaan. Cuma lumrahnya mereka mudah terikut-ikut serta taksub dengan pengaruh yang dibawa oleh orang-orang barat.

Ruangan Irsyad hukum kali ini akan membicarakan sama ada Valentine’s Day munasabah disambut sebagai hari kekasih atau tidak.

Mengikut beberapa sumber, Valentine adalah nama bagi seorang paderi Kristian yang giat menyebarkan agama tersebut di Rom ketika pemerintahan Raja Rom yang bernama Claudius II. Pada masa pemerintahannya, Claudius II telah memenjarakan orang-orang Kristian kerana mengamalkan agama yang bertentangan dengan agamanya. Oleh kerana Valentine seorang penyebar agama Kristian, beliau juga telah ditangkap dan diseksa di dalam penjara.

Walaupun berada dalam penjara, Valentine tetap berusaha mengajar dan menyebarkan agama tersebut di kalangan banduan-banduan penjara di samping membantu tawanan-tawanan penjara melepaskan diri dari penjara. Kegiatan ini telah diketahui oleh Raja Rom dan beliau diseksa dan akhirnya dihukum bunuh pada 14 Februari.

Orang-orang Kristian menganggap bahawa Valentine merupakan seorang yang mulia kerana sanggup berkorban dan mati demi kasih sayangnya terhadap agama Kristian dan penganut-penganutnya. Beliau disamakan dengan Jesus yang kononnya mati kerana menebus dosa yang dilakukan oleh kaumnya.

Valentine bagi penganut agama Kristian adalah lambang kasih sayang sejati di antara seorang hamba dengan tuhannya dan dengan sesama manusia. Dikatakan juga bahawa ketika di dalam penjara, beliau telah jatuh cinta dengan anak salah seorang pegawai penjara dan di akhir hayatnya sebelum dibunuh, beliau sempat menulis sepucuk surat cinta kepada gadis tersebut yang bertandatangan ‘From your Valentine’ (Daripada Valentinemu).

Maka orang-orang Kristian mengambil sempena 14 Februari itu untuk meraikan hari kasih sayang demi memperingati hari kematian paderi mereka Valentine.

Berdasarkan penerangan di atas, adalah jelas bahawa tidak ada istilah Hari Kekasih atau Valentine’s Day dalam Islam. Hakikatnya, adalah tidak boleh orang-orang Islam menyertainya kerana hari tersebut adalah hari perayaan bagi orang-orang Kristian.

Memang Islam sangat menggalakkan umatnya supaya berkasih sayang di antara satu sama lain akan tetapi untuk meluahkan kasih sayang di antara seorang lelaki dan perempuan perlu melalui saluran yang dibenarkan oleh syarak bukan yang menggalakkan kepada perkara-perkara yang mendorong atau merangsang kepada yang dilarang dan maksiat.

Realitinya, Islam adalah agama yang praktikal, bukan mengongkong. Islam agama yang mengatur kehidupan dengan lebih sempurna. Islam tidak pernah menyekat hubungan kasih sayang di antara umatnya.

Dalam Islam ada tiga kategori kasih; pertama, kasih Pencipta (Allah Subhanahu wataala) kepada hamba-Nya; kedua, kasih hamba kepada Pencipta dan ketiga, kasih makhluk sesama makhluk.

Banyak ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menyatakan mengenai hikmat dan besarnya faedah berkasih sayang.

Allah Subhanahu wataala menjelaskan tentang keagungan nikmat-Nya kepada makhluk-Nya melalui nikmat kasih sayang; yang tafsirnya:

"Dan (Dialah) yang menyatupadukan di antara hati mereka (yang beriman itu). Kalaulah engkau membelanjakan segala (harta benda) yang ada di muka bumi, nescaya engkau tidak dapat juga menyatupadukan di antara hati mereka, akan tetapi Allah telah menyatupadukan di antara (hati) mereka." (Surah Al-Anfaal: 63).

Dan tafsirnya lagi:

"Lalu Allah menyatukan di antara hati (sehingga kamu bersatu padu dengan nikmat Islam), maka menjadilah kamu dengan nikmat Allah itu orang-orang Islam yang bersaudara." (Surah Ali Imran: 103).

Dengan penjelasan ayat di atas bahawa Allah Subhanahu wataala sangat mencela dan mengingatkan dengan keras tentang perpecahan sesama makhluk. Allah Subhanahu Wataala juga memerintahkan umat Islam supaya sentiasa berpegang teguh dengan agama Allah dan dilarang berpecah belah dan bermusuhan.

Kasih sesama makhluk pada sifatnya adalah tidak kekal, ia bergantung kepada keadaan, tetapi kasih hamba kepada pencipta-Nya dengan iman dan takwa, manakala kasih Pencipta kepada hamba berkekalan. Hal in jelas sebagaimana firman Allah subhanahu wataala yang tafsirnya.

"Katakanlah (Wahai Muhammad): "jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah aku, nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. Dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun lagi Maha Mengetahui." (Surah Ali Imran: 31).

Oleh itu sebaik-baiknya hendaklah setiap orang Islam khasnya golongan remaja tidak terikut-ikut dengan budaya ‘Hari Kekasih’ yang dicipta oleh orang-orang Kristian, sebaliknya hendaklah menumpukan masa dan waktu kepada Allah Subhanahu Wataala dengan melakukan apa jua pekara yang mendatangkan manfaat yang matlamat akhirnya menghidupkan cinta kepada Allah Subhanahu Wataala.


http://www.brunet.bn/gov/mufti/ic7_2000.htm


Sekian,
wassalam.

Tuesday, February 13, 2007

Hari ini milik kita..

La Tahdzan #3 Hari ini milik anda!

Apabila anda berada di pagi hari, janganlah menunggu waktu petang, kerana hari ini adalah kesempatan untuk hidup. Oleh kerana itu, anda tidak perlu memikirkan hari kelmarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukan yang menghiasinya. Tidak juga dengan hari esok yang belum tentu datang.

Pusatkanlah seluruh perhatian dan kreativiti anda untuk satu hari ini saja. Dan pada hari inilah, anda harus bertekad mempersembahkan kualiti solat yang paling khusyu', membaca dan memahami Al-Quran secara mendalam, merenungi kehidupan dunia dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlaq, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesihatan jiwa dan raga serta memberi manfaat kepada orang lain.


"Terimalah semua yang telah Allah berikan kepadamu dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur" [ Al-A'raf:144 ]


Seandainya anda percaya akan diri sendiri dan mampu mengerjakan segala sesuatu dengan semangat dan tekad yang kuat anda akan dapat menundukkan diri anda untuk berpegang pada prinsip; 'masa hidupku hanyalah pada hari ini.' Prinsip inilah yang akan menyibukkan diri anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, sekaligus berusaha meningkatkan mutu kerja dan membersihkan amal perbuatan anda.

Dan itu, akan membuat anda berkata dalam hati: "Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja; tidak bercakap kotor dan yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, mengherdik dan juga membicarakan keburukan orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan mengemas rumah dan pejabat agar tidak berserabut dan berselerak. Dan kerana hanya ini saja aku akan hidup, maka aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku,kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak-tandukku."

Hanya hari ini aku akan dapat menghirup udara kehidupan, maka aku akan berbuat baik kepada orang lain dan menghulurkan tangan kepada siapapun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, menghantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yang tersesat, memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang kesulitan, membantu orang yang dizalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi mereka yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak kecil dan berbakti kepada orang tua.

Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan: "Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetik pun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tidak akan kembali."

"Wahai masa depan, engkau masih dalam keghaiban! Maka kau tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tidak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, kerana esok hari mungkin tidak ada sesuatu; esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan."

"Hari ini milik anda", adalah ungkapan yang paling indah dalam "kamus kebahagiaan", kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.

p/s : edited version..

Sekian,
wassalam.