Tuesday, March 13, 2007

La Tahdzan # 17~Ambillah Madu dan Jangan Rosak Sarangnya

Di mana pun kelembutan itu berada, ia akan menghiasi tempat itu. Demikian halnya bila ia dicabut dari suatu tempat; ia akan mengotorinya. Kelembutan tutur kata, senyuman tulus di bibir, dan sapaan-sapaan yang terpuji saat bersua merupakan hiasan-hiasan yang selalu dikenakan oleh orang-orang mulia.

Semua itu merupakan sifat seorang mukmin yang akan menjadikannya seperti seekor lebah; makan dari makanan yang baik dan menghasilkan madu yang baik. Dan bila hinggap pada setangkai bunga, ia tidak akan merosakkannya. Itu, kerana Allah menganugerahkan pada kelembutan sesuatu yang tidak Dia berikan kepada kekerasan.

Di antara manusia terdapat orang-orang "istimewa" yang membuat banyak kepala tunduk hormat menyambut kedatangannya, orang datang berduyun-duyun kerana ingin melihat mukanya, banyak hati bersimpati padanya dan banyak jiwa memujanya. Dan mereka itu tidak lain adalah orang-orang yang banyak dicintai dan dibicarakan manusia dikeranakan kedermawanan dan kelobaannya, kejujurannya dalam berjual-beli, dan keramahan dan sopan-santunnya dalam bergaul.

Mencari banyak teman merupakan tuntunan dalam hidup yang selalu dicontohkan oleh orang-orang terhormat dikeranakan akhlaq dan perilakunya yang terpuji. Mereka itulah orang-orang yang selalu berada di tengah-tengah kerumunan manusia dengan senyum yang merekah, keramahan yang mententeramkan dan sopan-santun yang menyejukkan. Dan kerana itu, mereka selalu ditanyakan dan didoakan ketika tidak terlihat.

Orang-orang yang bahagia memiliki tuntunan akhlaq yang secara garis besar tercakup dalam slogan:

...tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. (Fussilat: 34)

Begitulah; mereka dapat memupuskan rasa dengki dengan emosi yang terkawal, kesabaran yang menyejukkan, dan kemudahan memaafkan yang mententeramkan. Mereka adalah orang-orang yang mudah melupakan kejahatan dan mengingat kebaikan orang lain. Kerana itu, tatkala kata-kata kotor dan keji terlontar untuk mereka, telinga mereka tidak akan merah dibuatnya. Bahkan mereka memandang kata-kata itu sebagai angin lalu yang tidak akan pernah kembali.

Mereka itulah orang-orang yang selalu berada dalam kedamaian, orang-orang yang berada di sekitar mereka merasa aman, dan kaum Muslimin yang bersama mereka pun merasa tenteram.

Orang muslim adalah orang yang orang-orang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya. Orang mukmin adalah orang yang orang-orang lainnya merasa aman dari gangguannya, baik dalam jiwa mahupun harta mereka. (Al-Hadith)

Sesungguhnya Allah telah menyuruhku untuk menyambung tali silaturrahim dengan orang yang telah memutuskannya dariku, memaafkan orang yang telah menzalimiku, dan memberikan harta kepada orang yang tidak memberikan harta kepadaku. (Al-Hadith)

Firman Allah swt.:

Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan). (Ali-'Imran: 134)

Sampaikan khabar gembira kepada mereka bahawa, balasan Allah atas ketenangan, ketenteraman, dan kedamaian mereka adalah akan disegerakan. Khabarkan pula sebuah khabar gembira kepada mereka bahawa, mereka juga akan mendapatkan balasan besar di akhirat berupa syurga-syurga dan sungai-sungai yang indah disisi Rabb mereka kelak. Yakni:

Di tempat yang disenangi disisi Rabb Yang Berkuasa. (Al-Qamar: 55)


Sekian,
wassalam.

No comments: